Ulama Turki Bela Syaikh Al-Qaradawi, Hamas dan Ikhwanul Muslimin
10Berita-ANKARA, TURKI - Ulama Muslim terkemuka dari Turki menerbitkan sebuah pernyataan pada hari Kamis (15/6/2017) untuk mendukung ketua Persatuan Ulama Muslim Internasional, Syaikh Yusuf Al-Qaradawi, Anadolu telah melaporkan. Syaikh Al-Qaradawi telah ditunjuk sebagai "teroris" oleh Arab Saudi dan negara-negara Arab lainnya sebagai bagian dari blokade Qatar mereka, tempat dia tinggal di pengasingan.
"Kami menyatakan bahwa kita bersama negara Qatar dan ilmuwan seperti Qaradawi yang menentang imperialisme," kata para ulama Turki. "Kami menuntut agar tindakan irasional terhadap mereka diakhiri."
Mereka menambahkan bahwa perlakuan yang diberikan Qaradawi, Ikhwanul Muslimin dan Hamas tidak adil. "Dengan menuduh dua gerakan terhormat [Ikhwan dan Hamas] sebagai teroris dan menganggap semua orang yang dekat dengan mereka sebagai musuh, sama saja dengan menghancurkan semua orang yang memikirkan umat dan menentang imperialisme."
Menggambarkan Shaikh Al-Qaradawi dan para ilmuwan semacam dia sebagai "kehormatan dan hati nurani" dunia Muslim, para ilmuwan mengatakan bahwa kunjungan Presiden AS Donald Trump ke Arab Saudi adalah katalisator untuk blokade melawan Qatar.
Penandatangan pernyataan tersebut termasuk ulama terkenal seperti Ahmet Agirakca, Yusuf Ziya Kavakci, Ramazan Kayan, Nureddin Yildiz, Ahmet Tasgetiren dan Ali Riza Demircan.
Pemerintah di Doha telah menanggapi pernyataan bersama 9 Juni oleh Arab Saudi, Bahrain, Mesir dan UEA dimana mereka menuduh 59 individu dan 12 organisasi amal di Qatar "terkait dengan teror". Sebuah pernyataan kementerian luar negeri Qatar gambarkan tuduhan tersebut sebagai "tidak berdasar dan fitnah."
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meminta Raja Arab Saudi Salman untuk mencari solusi atas krisis tersebut. "Saya pikir Raja Saudi, kepala Teluk, harus memecahkan masalah ini dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengakhiri krisis ini," katanya. Erdogan menegaskan bahwa Qatar bukanlah negara yang mendukung teror, menunjukkan bahwa ini adalah salah satu negara yang telah berjuang bersama Turki melawan teror. Menuduhnya mendukung terorisme tidak menguntungkan kawasan ini, tambahnya. (st/MeMo)
Sumber: voa islam