Di bawah Jokowi. Demokrasi Nyungsep
10Berita – Koalisi masyarakat dan aktivis muda, Eksponen Indonesia Muda (EIM) menyebut demokrasi Indonesia selama pemerintahan Joko Widodo sudah mundur jauh ke belakang.
Hal ini dikarenakan Jokowi telah memberangus kebebasan masyarakat untuk berserikat dan berpendapat dengan menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 17 tahun 2013 tentang Organisasi
Kemasyarakatan (Ormas).Perppu 2/2017 dinilai EIM tidak sejalan dengan semangat reformasi 1998 karena memperbolehkan pembubaran ormas tanpa melalui pengadilan. Padahal reformasi yang menumbangkan rezim Orde Baru merupakan sebuah peristiwa sejarah panjang yang telah menelan banyak korban.
“Kini dengan mudahnya Rezim Jokowi mencabut kebebasan berserikat dan berpendapat. Itu adalah kemunduran demokrasi yang luar biasa. DPR harus menolak Perppu Ormas ini dan Presiden Jokowi harus mencabut kembali,” ujar salah satu pimpinan EIM, Taufik Amarullah, dalam siaran pers yang diterima Aktual, Sabtu (22/7) sore.
Selain itu, Taufik menilai bahwa kesewenang-wenangan Jokowi juga tampak dalam ngototnya pemerintah dalam pembahasan Rancangan Undang-undang Pemilihan Umum (RUU Pemilu) selama beberapa bulan terakhir.
Salah satu keinginan pemerintah dalam RUU tersebut adalah ambang batas Presiden atau Presidential Threshold (PT), yang berkisar 20-25 persen, padahal Pemilu 2019 merupakan pesta demokrasi yang mengadakan Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) secara bersamaan.
Taufik pun menilai bahwa Jokowi sedang ingin membangun dinasti politik baru di Indonesia dan ambang batas Presiden dijadikannya jurang pemisah yang menjauhkannya dari para pesaing politik dalam Pilpres 2019 kelak.
“Semangat Pemilu Serentak Pileg dan Pilpres seharusnya tidak ada Presidential Threshold (0%). Maka hasil keputusan DPR tentang RUU Pemilu adalah langkah inkonstitusional,” jelas mantan Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) ini.
“Kami mendesak agar MK membatalkan PT 20 persen tersebut,” pungkasnya.(kl/akt)
Sumber: Aktual, eramuslim
Minggu, 23 Juli 2017
Di bawah Jokowi. Demokrasi Nyungsep
By 10 BERITA 7/23/2017 06:41:00 AM
Related Posts:
Prabowo, Korban yang Disiapkan? Prabowo, Korban yang Disiapkan? 10Berita, Ratna Sarumpaet (RS) lebam wajahnya. Prabowo dapat kiriman foto. Prabowo datang, menjenguk sekaligus klarifikasi. RS buat pernyataan bahwa ia diculik, diseret, di… Read More
Dalam Serangan Bertubi-Tubi, Ini yang Diperintahkan Prabowo pada Koalisinya Dalam Serangan Bertubi-Tubi, Ini yang Diperintahkan Prabowo pada Koalisinya Referensi pihak ketiga Gedung Dalem. Di tengah kasus hoax Ratna Sarumpaet yang seolah semakin runyam dan serangan dari beberapa… Read More
Mahendradatta: Pelapor Prabowo dkk Kurang Paham Hukum Pidana Mahendradatta: Pelapor Prabowo dkk Kurang Paham Hukum Pidana 10Berita , JAKARTA - Pakar hukum Mahendradatta mengatakan langkah melaporkan calon presiden Prabowo Subianto, Waki… Read More
Meski Dibohongi Ratna, Suara Prabowo Makin Tak Terbendung, 2019 Fix Ganti Presiden? Meski Dibohongi Ratna, Suara Prabowo Makin Tak Terbendung, 2019 Fix Ganti Presiden? Referensi pihak ketiga 10Berita, Dunia politik kembali panas, pasalnya anggota tim pemenangan Prabowo melakuka… Read More
Amien Akan Diperiksa Soal RS, Fadli Zon: Polisi Terlalu Berlebihan Amien Akan Diperiksa Soal RS, Fadli Zon: Polisi Terlalu Berlebihan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais. Foto/Dok/SINDOnews 10Berita, JAKARTA - Rencana pemeriksaan Ketua D… Read More