OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 15 Juli 2017

Empat Perkara Keji

Empat Perkara Keji

10Berita-- Oleh Imam Nawawi

Seseorang yang hatinya bersemayam keimanan kepada Allah benar-benar akan berupaya keras untuk menjauhi perkara-perkara yang keji. Sebab, tidaklah kekejian dilakukan melainkan akan mendatangkan kehinaan dan kesengsaraan.

Terlebih pada perkara-perkara yang memang dinilai Allah dan Rasul-Nya sebagai kekejian, tentu saja seorang mukmin akan benar-benar berjuang menjauhinya.

Rasulullah bersabda, "Orang mukmin bukanlah orang yang suka mencela, bukan pula orang yang suka melaknat, bukan orang yang berkata keji, dan bukan pula orang yang suka berkata kotor." (HR Tirmidzi).

Menjelaskan hadis tersebut, Imam Nawawi dalam Riyadhus Shalihin menegaskan bahwa berkata-kata kotor harus ditinggalkan karena termasuk perbuatan keji dan karena itu sangat tercela. Siapa saja yang tidak meninggalkan berkatakata kotor maka ia rentan terjerumus dalam perilaku negatif, tercela, dan menodai kehormatan diri.

Lebih dari itu, perkataan kotor akan merusak hubungan baik dengan sesama, baik itu antarsaudara di dalam keluarga maupun dengan sesama dalam hubungan tetangga dan persahabatan. Oleh karena itu, Islam mendorong umatnya untuk berkata yang baik atau diam. Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia mengucapkan sesuatu yang baik atau diam. (HR Bukhari).

Jika terjadi suatu permasalahan, utamakanlah dialog atau musyawarah, jangan sampai diri terbakar api emosi sehingga mulut berkata kotor, lidah kerap melaknat, sehingga kalimat-kalimat yang terlontar nyaris seluruhnya kotor dan keji yang pada akhirnya menimbulkan hal-hal negatif yang tidak diharapkan.

Begitu ketatnya Islam mengantisipasi terjadinya perselisihan, pertengkaran, bahkan sampai pada permusuhan dan perkelahian yang disebabkan oleh perkataan, sampai-sampai dalam bercanda pun seseorang dilarang berkata-kata secara asal dan dusta, apalagi jika hanya dilakukan untuk mengundang tawa.

"Janganlah kamu memperbanyak tawa, karena sesungguhnya banyak tertawa itu akan mematikan hati." (HR Ibnu Majah). Kecelakaan bagi orang yang menceritakan sesuatu, lalu ia berdusta untuk membuat orang-orang tertawa. Kecelakaan baginya.

Kecelakaan baginya. (HR Tirmidzi). Oleh karena itu, di dalam Alquran Allah Ta'ala menegaskan bahwa di antara karakter orang yang beriman adalah meninggalkan perbuatan dan perkataan yang tidak bermanfaat. Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna. (QS al-Mukminun [23]: 3).

Dalam Tafsir Al-Azhar, Buya Hamka menyebutkan, aI-laghwi berasal dari kata laghoo, artinya perbuatan atau kata-kata yang tidak ada faedahnya, tidak ada gunanya, tidak ada nilainya; baik senda gurau atau main-main yang tak ada ujung pangkalnya.

Dengan demikian maka sudah sepatutnya setiap jiwa memelihara diri, terutama lisannya agar setiap yang keluar adalah kebaikan, bernilai manfaat, dan tidak termasuk perkataan keji, kotor, dan dusta. Jika tidak, sungguh lisan pun sudah cukup mendorong seseorang pada keburukan yang mengundang kemurkaan Allah Ta'ala. 

Sumber:Republika

Related Posts:

  • Sunnah – Sunnah Fitrah ManusiaSunnah – Sunnah Fitrah Manusia   10Berita, Yang dimaksud dengan sunnah – sunnah fitrah adalah sifat – sifat dasar yang menjadi fitrah manusia dan berfungsi sebagai pelengkap agar manusia tampil lebih i… Read More
  • Kembalikan Surga di Telapak Kaki IbuKembalikan Surga di Telapak Kaki Ibu Oleh: Halida Nurdiana, S.Pd.  10Berita, "Keluarga seperti apa yang diharapkan teman-teman LGBT?" tanya host debat tentang pro kontra LGBT di sebuah tivi swasta. Jeremi Teti pun menjaw… Read More
  • Eep: Membangun Kecerdasan Politik Umat Eep: Membangun Kecerdasan Politik Umat 10Berita – 1.Ubahlah ‘cara mengaji yg keliru’ manakala kita hny mengaji tekstual semata-mata tnp peduli kontekstual; 2.Umat Islam hrs berhenti membuat ‘kerumunan’ (hny sebatas mengumpul… Read More
  • Air Kencing Unta; Najiskah?​ Air Kencing Unta; Najiskah?​ ​Bismillah wal Hamdulillah ..​ Tentang meminum air kencing unta memang ada dalam Sunnah, atas perintah Nabi ​Shallallahu 'Alaihi wa Sallam​ . Kisahnya termaktub dal… Read More
  • Ahmadiyyah Nyaris Mempermalukan Syaikh A Hassan.Ahmadiyyah Nyaris Mempermalukan Syaikh A Hassan. 10Berita, Dalam debat legendaris antara Pembela Islam versus Ahmadiyyah yang diselenggarakan di Jakarta tahun 1934, Abubakar Ayyub (tokoh Ahmadiyyah) nyaris mempermalukan Syai… Read More