OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 10 Juli 2017

Militer, ITB dan masa depan Bangsa: Catatan Pinggiran Atas Kasus Pakar IT Hermansyah

Militer, ITB dan masa depan Bangsa: Catatan Pinggiran Atas Kasus Pakar IT Hermansyah



Oleh Dr. Syahganda Nainggolan*

Ngelmu.id – Hermansyah, pakar IT alumni ITB, nyaris tewas ditusuk lehernya oleh kelompok misterius ditengah kesiapan dirinya menjadi saksi ahli untuk membela Habib Rizieq Sihab atas kasus “Sexchat” yang dinyatakan palsu oleh Hermansyah.

Alhamdulillah Hermansyah sudah menjalani operasi hari Minggu, 10 Juli 2017, sore ini. Yang menarik adalah keluarga dan komunitas alumni ITB memutuskan memindahkan Hermansyah ke Rumah Sakit militer RSPAD, dengan alasan keamanan. Sekali lagi alasan keamanan.
Pilihan alumni ITB ini menarik, sebab ini menjadi tanda terjadinya pergeseran sikap anak anak ITB terhadap militer. Sejak pergolakan mahasiswa ITB 1978, di mana mahasiswa ITB menolak kembali Suharto berkuasa, saat itu, dan membuat Pledoi Anti Militer “Di Bawah Sepatu LARS”, persepsi mengental pada anak2 ITB bahwa tentara adalah manusia manusia otak didengkul, yang hanya angkuh dengan kekuatan fisiknya.

Namun pilihan memindahkan Hermansyah ke rumah sakit militer, dengan alasan keamanan, menunjukkan bahwa anak anak ITB saat ini menunjukkan rasa hormat dan percaya yang tinggi bagi militer.

Militer dan Masa Depan Bangsa

Kepercayaan yang tinggi dari anak anak ITB terhadap militer saat ini tentu sejalan dengan peristiwa politik setahun belakangan ini, di mana militer yang hampir tergiring dalam pola pola kekerasan terhadap rakyat jelata, khususnya penggusuran2 kampung kumuh di Jakarta, berubah menjadi pelindung rakyat. Khususnya bagi ummat Islam, militer dirasakan menghormati hak hak sipil dalam menyuarakan tuntutan2 dalam koridor demokrasi.

Di luar urusan demokrasi, militer juga menunjukkan perasaan yang sama atas persoalan persoalan kedaulatan bangsa dan masalah ketimpangan sosial yang jauh dari cita cita proklamasi. Misalnya, panglima militer memberikan pandangannya antara lain :

(1) menunjukkan kemarahannya atas penghinaan Pancasila oleh militer Australia.

(2) menunjukkan bahayanya migrasi China yang dilakukan secara sengaja oleh RRC dan akan menangkalnya dengan cara yang keras. Hal ini kita bisa lihat di youtube.

(3) menunjukkan Indonesia milik non Indonesia. Hal mana diperlihatkan dalam puisi yang dibacakan Panglima TNI baru2 ini.

(4) bahwa TNI menghormati Ulama. Hal mana ditunjukkan Panglima dalam berbagai kesempatan.

Dengan bangkitnya kepercayaan rakyat terhadap militer, tentu militer mempunyai kesempatan melalukan kerja kerja strategis mendorong transformasi Bangsa Indonesia keluar dari ancaman negara gagal saat ini. Dan harapannya, anak anak ITB akan memberikan sinergi dan energinya bagi kemajuan bangsa yang bersifat segera.

*Alumni ITB

Sumber: Ngelmu


Related Posts:

  • Gara-gara Benur, Gerindra Babak Belur Gara-gara Benur, Gerindra Babak BelurOleh:Tony Rosyid*DUA menteri Jokowi berasal dari Gerindra. Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan (Menhan), dan Edhy Prabowo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (KP).Nasib ma… Read More
  • Indonesia Yang Kini Menjadi Milik Polisi Indonesia Yang Kini Menjadi Milik PolisiBy Asyari Usman 10Berita– Sehari setelah Polisi menembak mati 6 laskar FPI, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus memperingatkan publik bahwa kalau ada yang mengata… Read More
  • YANG KORUPSI, YANG MAKAR, YANG DIKEJAR YANG KORUPSI, YANG MAKAR, YANG DIKEJARYANG KORUPSI SIAPAYANG MAKAR SIAPAYANG DIKEJAR SIAPASudah hampir SETAHUN, Harun Masiku lenyap, sejak kasus OTT KPK pada Januari 2020. Korupsi tingkat tinggi. Melibatkan Komisioner K… Read More
  • Karangan Bunga atau Bunga Karangan? Karangan Bunga atau Bunga Karangan?Penulis: M. Rizal Fadillah(Pemerhati politik dan kebangsaan.)RATUSAN karangan bunga berjejer di Makodam Jaya memberi ucapan selamat atas kerja Pangdam dan jajarannya menurunkan baliho … Read More
  • Damn I Love Indonesia! Bapak Presiden, Anak dan Menantu Wali Kota Damn I Love Indonesia! Bapak Presiden, Anak dan Menantu Wali Kota Penulis: Hersubeno AriefTANGGAL 9 Desember 2020 akan dicatat dalam sejarah politik kontemporer Indonesia.Presiden Jokowi mencatat sebuah prestasi ba… Read More