Sindir Rakyat Indonesia Bermental Gratisan, Mantan Relawan Jokowi: Sri Mulyani Tampakkan Wujud Aslinya
10Berita–Mantan Relawan Joko Widodo alias Jokowi pada Pilpres 2014 Ferdinand Hutahaean menilai, sindiran Menteri Keuangan Sri Mulyani bahwa rakyat Indonesia bermental gratisan sangat disayangkan. Itu menunjukan di internal pemerintahan Presiden Jokowi ada yang tidak mengerti dengan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
“Sri Mulyani harusnya mengerti dan paham tentang Pancasila dan UUD 45. Infrastruktur, pendidikan dan kesehatan itu adalah amanat dari UUD 45, negara wajib memelihara rakyatnya sebagai wujud kekayaan alam digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat,” kata Ferdinand saat dihubungi aktual.com, di Jakarta, Kamis (27/7).
“Nah ini point yang tidak dipahami oleh Sri Mulyani dan dia harus belajar lagi tentang ini.” Masih dikatakan dia, sindiran Sri Mulyani itu juga menunjukan bahwa sikap dan pendirian aslinya sebagai liberalis sejati.
“Saya sangat kuatir terkait masa depan bangsa ini bila diurus oleh orang yang punya pemikiran seperti Sri Mulyani. Ini bahaya..!!”
“Sri Mulyani saya sarankan minta maaf dan mundur dariposisinya sebagai menteri keuangan,” ketus tokoh rumah amanah rakyat (RAR) itu.
Tidak hanya itu, Ferdhinand juga mengaku heran sekelas Sri Mulyani yang sangat cerdas justru mengalami IQ yang drop di pemerintahan Jokowi.
“Satu lagi yang bikin saya heran adalah, kenapa sepertinya IQ Sri Mulyani drop setelah jadi menteri di era Jokowi, dulu kinerjanya bagus saat dipimpin oleh SBY.”
Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan perlu usaha dan kerja sama dalam menciptakan Indonesia yang lebih baik dalam berbagai bidang. Dia pun menyindir masyarakat yang memiliki mental ‘gratisan’ dalam membangun Indonesia.
“Kita harus bangun dan kita harus mulai sekarang. Memang besar biayanya. Tapi tidak ada impian yang tercapai gratis,” katanya dalam Acara Supermentor ke-20 yang bertajuk ‘Indonesia’s Great Prosperity Ahead:Will It Happen? Win It Be Yours?’, di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Selasa (25/7).
“Mental gratisan itu mental yang sangat buruk. Di Republik ini ada cukup banyak yang punya mental itu. Semua maunya gratis.”Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini meminta masyarakat harus sadar bahwa menjadikan Indonesia lebih baik adalah tanggung semua insan Indonesia, bukan hanya pemerintah saja.
(*“Mengubah pola institusi bahwa mereka itu pelayan, juga (mengubah) mental masyarakat yang semuanya maunya gratisan.”Selain itu, dia juga menambahkan masyarakat menjadi peka dan terlibat dalam pengawasan program pemerintah. Sebab, tujuan kebijakan adalah untuk kepentingan bersama.“Bukan uangnya Sri Mulyani, ini uangnya negara, uang masyarakat. Karena itu masyarakat perlu kritis untuk koreksi jadi lebih baik. Boleh menuntut hak, tapi kewajiban juga harus dilakukan.”
[Novrizal Sikumbang](Wisnu)
Sumber: Aktual