OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 24 Juli 2017

Surat Terbuka Untuk Penguasa, “Bangsa Agamis Menjadi Komunis”

Surat Terbuka Untuk Penguasa, “Bangsa Agamis Menjadi Komunis”

Oleh Dadangsah Dapunta

10Berita – Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS), Marwan Batubara merasa resah yang membucah melihat pertikaian sosial akibat kesalahan memilih penguasa. Bahkan dia melihat adanya kesengajaan dan unsur rekayasa yang menghancurkan tatanan sosial dari bangsa yang agamis menjadi komunis.

Untuk itu dia menulis surat terbuka yang ditujukan kepada penguasa yang menduduki jabatan tertinggi di negara Indonesia. Berikut isinya:

“Engkau yang rambut lurus belah tepi, topeng mu telah terbuka kini. Melukai kami di negeri yang kami warisi dari kakek nenek kami yang memerdekakan republik ini. Air mata ini kau buat berderai, rakyat kau buat bertikai, Islam kau cederai.

Mulanya kau terlihat soleh pergi umrah dan jadi imam jemaah. Blusukan bagai peduli rakyat yang susah. Kini kau tunjukkan kau lah sumber masalah.

Kau bela si penista agama. Memenjarakannya kau tak berdaya. Ketika 2,3 juta umat Islam mengetuk istana, kau menghilang entah kemana.

Keadilan tak kunjung tiba, lalu ketika 7,5 juta umat berdoa dari monas melebar ke bundaran hotel Indonesia, kau tiba tiba datang tanpa diminta. Berbicara lima menit tanpa solusi apa apa, sungguh sesak melihatnya.

Lalu komunis Cina kau bangkit kan kembali meraja lela, bangsa yang besar ini kau jual ke Iran dan Cina. TNI Polri merazia Palu arit kau larang pula. TNI POLRI yang kami cintai kau adu domba dan kau patri Palu Arit di mata uang Indonesia.

Saat dunia berjuang membela Allepo Syria Kau malah abstain tak ikut serta. Kau bersekutu dengan Syiah Iran pembantai Syria. Kini cukup sudah negeri ini kau buat terjajah. Rasa mencekam nyata sudah, namun kau perlu tahu, kau bukan siapa siapa.

Ratusan juta umat telah mengetuk pintu langit
Sang Pemilik Alam Semesta yang Maha Melihat dan Maha Menyaksikan ketidakadilan ini.

Berbuat lah sesuka mu. Sesungguhnya segala sesuatu itu ada batasnya. Aku akan hadir dalam pertarungan itu Membela dua ratus juta rakyat yang kau buat pilu.”

Sumber: Ngelmu

Related Posts:

  • Sejak Kapan AHOKER Menjadi Sebuah Etnis, Ras atau Agama?Sejak Kapan AHOKER Menjadi Sebuah Etnis, Ras atau Agama? Sejak kapan Ahoker menjadi sebuah etnis, ras atau agama? Ketidak sukaan seorang dokter kepada Ahoker dianggap sebuah perbuatan rasis. Kalau kita tidak suka dengan Ahok… Read More
  • Antasari, Beranikah Tuan Jujur Mengaku Salah? Antasari, Beranikah Tuan Jujur Mengaku Salah? 10Berita-Pasca dihentikannya penyelidikan atas laporan terpidana Antasari Azhar oleh Bareskrim Polri sebagaimana yang disampaikan oleh Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri… Read More
  • Mau Bubarin FPI? Bubarin Dulu PDIP Mau Bubarin FPI? Bubarin Dulu PDIP Selama ini, ane masih berusaha netral tentang FPI. Tapi ketika FPI dikeroyok rame-rame, dan ane perhatikan mereka yang over dosis menghujat FPI adalah mayoritas simpatisan PDIP, maka ane te… Read More
  • Memangnya Reklamasi Untuk Siapa, Sih? Memangnya Reklamasi Untuk Siapa, Sih? Oleh Edy Mulyadi* 10Berita–Tim Sudirman Said Tantang Luhut Buka Kajian Rizal Ramli Soal Reklamasi Jakarta. Begitu judul berita satu media online yang dirilis pada Kamis, 18 Mei 2017 pukul… Read More
  • Ahok dan Ahokers Pintu Masuk Disintegrasi Bangsa Ahok dan Ahokers Pintu Masuk Disintegrasi BangsaOleh : Hersubeno Arief* 10Berita– Apakah Ahok korban atau pahlawan? Bila kita mengamati dan mencermati hiruk pikuk politik saat ini jawabannya jelas, Ahok adalah korban yan… Read More