OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 16 Agustus 2017

Alfian Tanjung Diborgol, Pendukung: Ahok Saja Tidak

Alfian Tanjung Diborgol, Pendukung: Ahok Saja Tidak

"Kenapa Ustadz diborgol?"

Sirajuddin/hidayatullah.com

Alfian Tanjung saat diborgol dan mengenakan baju tahanan dalam pada hari sidangnya di PN Surabaya, Jatim, Rabu (16/08/2017).

10Berita– Tim Penasihat Hukum Alfian Tanjung keberatan atas sikap pihak Kejaksaan Negeri Tanjung Perak yang dinilai memberlakukan tidak pantas terhadap Alfian Tanjung saat tiba di Pengadilan Negeri Surabaya, Jawa Timur, Rabu (16/08/2017).

Pasalnya, pengamat PKI dan komunisme itu tiba di dalam ruangan persidangan dengan kondisi tangan diborgol dan memakai rompi tahanan.

Sikap tersebut disampaikan oleh Achmad Michdan, penasihat hukum Alfian usai pembacaan dakwaan dari pihak Jaksa Penuntut Umum.

“Perlakuan seperti itu sangat tidak pantas bagi seorang ustadz, seorang ulama. Apalagi, ia bukan seorang kriminal,” terangnya.

Baca: 112 Pengacara Kawal Sidang Alfian Tanjung


Pantauan  hidayatullah.com, hal yang sama pun disampaikan oleh pendukung Alfian yang hadir di ruang persidangan itu.

Pendukung Alfian pun membandingkan perlakuan atas Alfian itu dengan perlakuan aparat hukum atas Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Diketahui, dalam sidang-sidang kasus penistaan agama yang digelar Pengadilan Negeri Jakarta Utara beberapa waktu lalu, mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok tidak diborgol.

Alfian Tanjung diborgol dan pakai baju tahanan di PN Surabaya, Jatim, Rabu (16/08/2017).  [IST.]

“Ahok saja tidak diborgol. Dia jelas-jelas penjahat. Kenapa Ustadz diborgol?” teriak salah seorang pendukung Alfian. Tak lama kemudian di ruang sidang itu, tampak Alfian sudah tak mengenakan baju tahanan dan borgolan lagi.

Baca: Alfian Tanjung Mulai Disidang, Tim Advokasi Nilai PKI yang Diuntungkan


Alfian didakwa dengan Pasal 16 jo Pasal 4 huruf b angka 2 UU No 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis dan atau Pasal 156 KUHP.*/Sirajuddin Muslim

Rep: Admin Hidcom

Editor: Muhammad Abdus Syakur

Sumber: Hidayatullah