OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 18 Agustus 2017

Begini Cara Soekarno Berterimakasih Kepada Hasan Al-Bana

Begini Cara Soekarno Berterimakasih Kepada Hasan Al-Bana


10Berita -Kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari peran Ikhwanul Muslimin. Gerakan Islam yang didirikan dan dipimpin oleh Hasan Al Banna itulah yang mendorong Mesir serta menggalang dukungan negara Arab untuk mengakui kemerdekaan Indonesia.

Seperti diketahui, pengakuan dari negara lain merupakan syarat penting berdirinya sebuah negara. Dengan izin Allah, upaya Ikhwanul Muslimin berhasil. Mesir menjadi negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Palestina dan negara-negara Arab kemudian juga mengakui kemerdekaan Indonesia.

Atas peran Ikhwanul Muslimin itu, Presiden Soekarno punya cara khusus untuk berterima kasih kepada Hasan Al Banna. Ustadz Abdul Somad menjelaskannya dalam sebuah ceramah sebagai berikut:

Secara resmi, Presiden Soekarno mengutus Sutan Sjahrir ke negeri 1000 menara, Mesir. Didampingi oleh Mr Nasir Pamuncak. Menjumpai seorang ulama yang berakhir dengan mati syahid bernama Imam Syahid Hasan Al Banna.

Dalam rangka apa? Mengucapkan terima kasih kepada Hasan Al Banna atas motivasi, kontribusi, dorongan karena merekalah yang mendorong kita untuk mengatakan “kami merdeka atas penjajahan Belanda”

Hari ini apa yang terjadi? Hasan Al Banna dicap sebagai teroris. Hasan Al Banna pendiri Ikhwanul Muslimin dikatakan sebagai ekstremis.

Anak-anak kita yang tidak mengerti sejarah, ternyata Hasan Al Banna teroris, ternyata Ikhwanul Muslim masuk ekstremis.

Maka bacakan sejarah itu ke anak-anak kita. Bacakan sejarah itu ke cucu kita. Bahwa Presiden Soekarno mengutus Sutan Sjahrir mengucapkan terima kasih langsung ke kantor Hasan Al Banna di Kairo. Gambar masih tertulis dengan tinta emas di museum kebangsaan kita bahwa kita pernah berterima kasih kepada lembaga yang kini dikatakan sebagai lembaga teroris hanya karena ingin menegakkan Laa ilaaha illallah, Muhamadan rasulullah.

Sejarah, siapa yang menulis sejarah, maka perampok akan dikatakan sebagai pahlawan dan pahlawan akan dikatakan sebagai penjahat. Tergantung siapa yang menulis sejarah. Sampaikan sejarah kebenaran ini.

Al Imam Muhammad Husain, Mufti Palestina, adalah orang pertama yang mengucapkan selamat kepada Presiden Soekarno. “Saya sebagai seorang mufti, ulama besar Palestina, mengucapkan selamat atas kemerdekaan bangsa Indonesia.”

Secara institusi, negara yang pertama mengakui kemerdekaan kita adalah Mesir yang disampaikan oleh Gamal Abdul Naser tapi secara personal, bukan institusi negara, dia adalah Mufti Palestina. Negara yang saat ini dijajah oleh Israel laknatullah ‘alaihim. (kl/tn)

Sumber: Eramuslim