OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 09 Agustus 2017

Jeritan Korban Penggusuran Ahok: Tinggal di Rusunawa Bikin Hidup Tambah Sengsara

Jeritan Korban Penggusuran Ahok: Tinggal di Rusunawa Bikin Hidup Tambah Sengsara


10Berita – Penggusuran warga Kampung Pulo pada 20 Agustus 2015 lalu oleh Gubernur Ahok menyisahkan persoalan yang lebih kompleks. Pindah ke ke rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Jatinegara Barat, Jakarta Timur, nyatanya tidak menjamin kehidupan warga kini menjadi lebih baik.

Di Rusunawa ini masih ada warga miskin yang menjerit lantaran tak mampu membayar sewa alias menunggak. Salah satunya Iwan Setiawan (42).

Iwan menyampaikan bahwa tunggakannya sudah mencapai 6-7 bulan. Itu senilai Rp 5.754.000. “Terus terang aje saya enggak mampu bayar,” curhat pedagang soto ini saat ditemui Hidayatullah di tempat jualannya yang berada di dalam Rusunawa, Selasa (8/08).

Iwan mengaku usaha jualan sotonya tidak lantas mampu melunasi tunggakannya.

“Biar saya usaha dagang, dagang cukup hanya buat makan doang. Pendapatan aje misalnya Rp 200 ribu. Uangnya kembali lagi buat muter modal dan makan. Dagang juga enggak bisa mengharapkan ramai setiap harinya,” ujar Iwan.

Perlu diketahui bahwa harga sewa Rusunawa ini sebesar Rp 300.000 (belum termasuk biaya air dan listrik) per bulan.

Karena tunggakannya itu, Iwan dipanggil oleh pihak unit pengelola Rusunawa hari Rabu (09/08) ini untuk menandatangani surat perjanjian di atas materai 6000. (HI/Ram)

Sumber: Eramuslim