Klarifikasi Keberadaan Ustadz Abdul Somad Lc MA di Mesir
"Saya ingin menklarifikasi keberadaan Ustadz Abdul Somad Lc MA di Mesir. Dan menepis tuduhan Salafy"
Riki Ardiansyah, Kairo.
Beliau datang ke Mesir adalah untuk belajar dan silaturahim menemui Ulama-ulama yang ada di Mesir. Seperti yang ada di gambar, beberapa Masyayikh yang beliau duduk belajar bersamanya, dan beliau temui adalah;
Maulana Syeikh Ali Jum'ah
(Ulama besar Al Azhar mantan Mufti Mesir)
Yang memberi semua karangan buku beliau ke Ustadz Abdul Somad.
Syeikh Prof. Dr. Muhammad Mahmud Ahmad Hasyim
(Wakil Rektor Al Azhar)
Syeikh Prof. Dr. Ahmad Bayumi
(Dekan Fakultas studi Islam Putri Univ. al Azhar)
Syeikh Dr. Fathi Hijazi
(Ulama besar Al Azhar)
Syeikh Dr. Mahmud Sa'id Mamduh
(Muhaddist Mesir)
Syeikh Prof. Dr. Musthafa Abu Imaroh
(Guru besar Ulumul Hadist Univ. Al Azhar)
Syeikh Usamah Sa'id Al Mansi
(Murid langsung Abuya 'Alawy Al Maliky Al Hasany Rahimahullah)
Beliau duduk belajar kitab Mafahim Yajibu An Tushohah, Hayatu As-Shohabah, sekaligus Muqri' kitab Jaami' At-tirmidzi.
Syeikh Prof. Dr. Mahmud Abdurrahman
(Dekan Fakultas Syari'ah Univ. Al Azhar)
Beliau duduk belajar, kitab Maqhosid Assyari'ah dan Ushul Fiqh.
Syeikh Prof. Dr. Muhammad Najmuddin Al Kurdy
(Ulama besar Al Azhar)
Syeikh Dr. Yusri Rusydi As-Sayyed Jabr Al Hasany.
(Dokter spesialis bedah, menguasai Fiqh Syafi'iyyah, Muhaddist, sekaligus menguasai Qira'at 'Asyrah)
Dan ada beberapa jadwal lagi kunjungan beliau, yang saya simpan. Yaitu;
Kunjungan ke Masyikhoh, pada hari Senin.
Yaitu menemui para Masyayikh tertinggi Al Azhar.
Dilanjutkan siang harinya, berkunjung ke Syeikh Sholih Tijany.
Syeikh Dr. Rif'at Fauzi dan Dr. Sa'ad Gawiz di sore harinya.
Terakhir, pamit ke syeikh Dr. Mahmud pada hari Ahad depan.
2. Berita yang di goreng di sosial media, oleh Salafy - Wahhaby. Itu merupakan tuduhan yang keji. Seperti biasa bahwa mereka tidak punya budaya bertabayyun. Ketika melihat berita yang bisa di manfaatkan untuk membunuh karakter da'i selain kelompok nya akan mereka lakukan. Meskipun tidak di tampil kan foto kunjungan beliau ke Syeikh Muhammad Najmuddin Al Kurdy pun, beliau tetap akan di babi buta. Karna beliau lah yang saat ini yang menjadi pilihan umat. Dan bisa membongkar seluk beluk dakwah tabdi' dan takfiir (menbid'ahkan dan mengkafirkan)
3. Adapun kedatangan beliau ke kediaman Syeikh Muhammad Najmuddin Al Kurdy adalah untuk silaturahim. Sebagaimana beliau mengunjungi guru-guru beliau yang lain. Mengenai akan di ijazahkan Dzikir khusus oleh beliau yang merupakan tokoh besar dari Thoriqoh Naqsyabandiyyah itu adalah hadiah dari seorang guru kepada muridnya yang telah berkunjung. Hadiah dalam bentuk dzikir.
Ba'iat yang di maksud adalah, pengijazahan dzikir kepada beliau. Layak nya kami Mahasiswa Al Azhar selalu di ijazahkan Ilmu oleh guru guru kami seusai menkhatamkan kitab -kitab. Itulah Amanah Ilmu dan Amanah Ulama, bahwa sanad belajar itu sangat penting.
Kenapa harus di pegang kepala?
Tidak harus di pegang kepala, Mesir adalah pusat Thoriqoh. Tidak semuanya demikian. Tapi biasanya seorang guru yang terlalu Cinta kepada muridnya biasanya sampai di usap kepalanya dan peluk erat tubuhnya.
Ada yang salah memegang kepala dengan membacakan dzikir?
Pernah lihat peruqyah membacakan ayat dan dzikir? Terkadang bagian2 tubuh itu di sentuh termasuk kepala, agar efek nya lebih besar. Tidak ada yang salah. Ini bukan dukun yang mentransfer jin ke tubuh. Tapi dalam konteks ini, seorang mursyid mengajarkan dzikir dan pembersihan hati dengan memantapkan lahir dan bathin.
Sedangkan Abdullah Ibnu Abbas sendiri mengaku pernah di usapkan kepalanya oleh baginda Rasulullah sambil di doakan agar di berikan hikmah.
ابن عباس قال: مسح النبي -صلى الله عليه و سلم- رأسي ودعا لي بالحكمة
Ibnu Abbas berkata: “Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم mengusap kepalaku dan mendoakanku dengan hikmah”
Dalam arti kata, adanya bimbingan mursyid atau guru tadi. Sehingga kita bisa fokus dan istiqomah mengamalkan dzikir itu. Thoriqoh itu sendiri adalah metode cara berdzikir. Bukan berarti setelah pulang ke Indonesia beliau bergerak di Thoriqoh Naqsyabandiyyah. Tapi untuk mengamalkan dzikirnya tentu.
Jadi jangan heran dengan berita itu, karna di mata salafy namanya Tasawwuf itu pasti sesat.
Pertanyaan nya, apakah dzikir mereka lebih baik dari pada Ahli Tasawwuf?
Apakah hati mereka lebih bersih dan suci dari hati Ahli Tasawwuf?
Dalam Manhaj Al Azhar, ciri-ciri seorang Azhary adalah Aqidah nya Asy'ary, madzhab nya Fiqh (4 imam Madzhab) , dan bertasawwuf.
أشعري العقيدة، مذهبي الفقه، صوفي التوجه.
Tasawwuf adalah Tazkiyatun Nafs (pensucian hati).
Konsep Tasawwuf memang tidak langsung di ajarkan langsung oleh Rasulullah. Tapi secara teori sebenarnya tasawwuf sudah ada sebelum nya. Sama hal nya dengan Ulumul Hadist yang tidak ada klasifikasi dari Rasulullah bahwa ini adalah hadist Marfu', Mauquuf, dan Maqtu'. Akan tetapi itu merupakan ijtihad Ulama.
Dari mana di ambil makna Tasawwuf?
Dari Hadist Jibril, ketika penjelsan mengenai iman, Islam dan ihsan.
Iman itu (Aqidah), Islam itu (syari'at), Ihsan itu (Tasawwuf).
Karna rajin ibadah, tapi hati kotor. Tentu percuma!
Seseorang tidak akan sampai ke Marwah (kemuliaan dan kehormatan) sebelum dia berangkat dari shofa (bersih, suci)
Hati hati dengan hasad (dengki) yang akan menggerogoti amal ibadah mu. Seperti kayu yang habis di lalap api.
Ketika mereka melarang dzikir khusus yang bukan ma'tsur atau tidak di contohkan Nabi. Itu hal yg aneh, padahal Ulama mu'tabar mereka yaitu Imam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah punya dzikir khusus yang juga tidak di contoh kan Nabi. Dalam kitab yang di karang oleh Imam Ibnul Qoyyim Al Jauzi Rahimahullah.
Nama kitabnya,
مدارج السالكين بين منازل إياك نعبد و إياك نستعين
Hal 448,
Bunyi kalimatnya adalah,
من واظب على أربعين مرة كل يوم بين سنة الفجر و صلاة الفجر يا حي يا قيوم لا إله إلا أنت برحمتك أستغيث حصلت له حياة القلب و لم يمت قلبه.
Artinya,
"Siapa yang mengamalkan 40 kali sehari antara Shalat Sunnah Fajar dan Shalat Subuh;
يا حي يا قيوم لا إله إلا أنت برحمتك أستغيث
Maka ia akan mendapatkan kehidupan hati, dan hatinya tidak akan mati".
Tidak mungkin kita akan mengatakan beliau sebagai Ahli bid'ah sedang kan dzikir ini ada dalilnya dalam bentuk umum. Walaupun tidak di contohkan Nabi.
4. Saran untuk teman teman, agar tidak membalas caci maki kepada mereka. Karna Ustadz Abdul Somad sendiri lapang dada menerima apa yang mereka lakukan. Karna Tahdzir mentahdzir memang sudah budaya mereka.
Allah tidak tidur,
Demi Allah, apa yang mereka lakukan akan di pertanggung jawabkan di hadapan Allah.
Mereka semua sedang mentransfer pahala kepada Ustadz Abdul Somad حفظه الله. Dan akan bersiap menjadi orang yang Muflish (bangkrut) ketika sidang di hadapan Allah. Bahwa pahalanya sudah di serahkan kepada orang yg sering dia caci, fitnah, dan lain sebagainya. Apakah itu akhlaq salaf?
Wal 'iyaadzubillah.
Indahnya akhlak beliau yang tidak menginginkan kita untuk membalasnya dengan keburukan. Begitu pula baginda Rasulullah dahulu yang tetap sabar walaupun hujat dan caci datang silih berganti.
Tetaplah berbaik sangka, karna beliau saja masih semangat untuk mengajar dan membimbing umat ini. Tanpa memikirkan kondisi tubuh. Beliau selalu bilang bhwa doa jama'ah lah yang membuat beliau selalu dalam keadaan sehat.
"Aku tidak perlu menjelaskan siapa diriku, karna orang yang memusuhiku tidak akan percaya, dan sahabat ku tak akan berubah" (Ustadz Abdul Somad Lc MA)
Jaga ulama kami ya Rabb.
Kami mencintaimu gurunda,
Dari Murid mu, yang haus akan ilmu dan nasehatmu,
Riki Ardiansyah.
(Sumber foto dari sahabat beliau, Dr. Ahmad Ikhwani Lc MA)
Sumber: Facebook Riki