OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 04 Agustus 2017

Provokasi warga NTT, PAN: Victor tak paham toleransi

Provokasi warga NTT, PAN: Victor tak paham toleransi

10Berita-JAKARTA – Wakil Sekjen DPP PAN, Saleh Partaonan Daulay, mengatakan pernyataan Ketua Fraksi Nasdem DPR, Victor Laiskodat yang dianggap memprovokasi warga NTT untuk melawan pihak yang menolak Perppu Ormas itu tidak semestinya disampaikan.

Pernyataan itu, kata dia, berpotensi mengusik kenyamanan para kader simpatisan PAN tiga partai lainnya di seluruh Indonesia.

“Dengan teknologi media sosial yang ada saat ini, video dan pernyataan itu sangat cepat menyebar. Dari Dapil saya saja, sudah banyak yang mempertanyakan. Ada banyak aktivis partai dan simpatisan yang resah,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (3/8/2017), dikutip Kumparan.com

Perbedaan dalam menyikapi UU Pemilu, kata Saleh, harusnya telah usai dan tidak perlu diperpanjang. Menurutnya perbedaan pandangan politik dalam menyikapi Perppu ormas, harus dihadapi secara bijaksana, dan tak lantas menimbulkan penilaian subjektif yang menyimpang.

“Karena sangat tidak mungkin semua partai politik harus disamakan pendapat dan pandangannya dalam menyikapi semua persoalan,” ucap Saleh.

“Kalau Pak Victor tidak bisa menghormati pendapat dan pandangan partai lain, bukankah hal itu cerminan sikap intoleran itu sendiri? Sebaiknya, semua pihak perlu introspeksi demi menciptakan situasi kondusif yang diinginkan semua pihak,” imbuhnya.

Diketahui viral di media sosial video siaran langsung orasi politik yang sangat provokatif dari ketua fraksi Nasdem DPR RI Victor Laiskodat 1 agustus 2017 pada deklarasi Cabup Kab Kupang. Viktor menuduh 4 partai secara eksplisit yakni Gerindra, Demokrat, PKS dan PAN sebagai partai pendukung khilafah dan karena itu tidak boleh didukung. Bahkan disamakan dengan PKI pada 1965 yang layak dibunuh.

Sumber: arrahmah.com