OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 14 Agustus 2017

Setelah Jokowi Teriak ‘Dilaut Kita Jaya’, Luhut Kemudian Dukung Pelabuhan Di Kelola Asing

Setelah Jokowi Teriak ‘Dilaut Kita Jaya’, Luhut Kemudian Dukung Pelabuhan Di Kelola Asing


10Berita - Dalam pidatonya Presiden Jokowi menegaskan Indonesia sebagai negara maritim yang sudah terlalu lama memunggungi laut. Maka, Jalesveva Jayamahe atau ‘Di laut kita jaya’ mesti dikembalikan.

“Kita kerja keras mengembalikan negara maritim, negara samudera, negara laut, negara selat dan negara teluk, adalah masa depan peradaban kita,” jelas Presiden Jokowi dalam pidato perdananya usai pelantikan di Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/10/2014).

Jokowi mengatakan sudah saatnya Indonesia menghadap ke laut kembali, menjadikan ‘Jalesveva Jayamahe’ seperti semboyan nenek moyang.

“Kita telah terlalu lama memunggungi laut, memunggungi samudera, selat dan teluk. Kini saatnya kita kembalikan semuanya, sehingga ‘Jalesveva Jayamahe’, di laut justru kita jaya, sebagai semboyan kita di masa lalu, bisa kembali lagi,” jelas Jokowi.

Saat hendak menutup pidato, Jokowi juga menyitir pesan Presiden RI Soekarno tentang laut.

“Saya mengajak Saudara-saudara sebangsa dan setanah air untuk mengingat satu hal yang pernah disampaikan oleh Presiden Pertama Republik Indonesia, Bung Karno, bahwa untuk membangun Indonesia menjadi negara besar, negara kuat, negara makmur, negara damai, kita harus memiliki jiwa cakrawarti samudera; jiwa pelaut yang berani mengarungi gelombang dan hempasan ombak yang menggulung,” tegas dia seperti dilansir detik.com (20/10/14).


Waktu berjalan, tahun berganti. Kini komitmen Jokowi untuk berjaya di laut serasa hambar ketika Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dukung Perusahaan Singapura (asing) yang kelola Pelabuhan di Indonesia.

Menurut Luhut, Perusahaan asal Singapura, Port of Singapore Authority (PSA) Marine Pte Ltd dengan pengelola pelabuhan di Indonesia agar ada transfer teknologi dalam pengelolaan pelabuhan di Tanah Air.

Mantan Menko Polhukam itu pun mengaku ingin teknologi tersebut dapat diadopsi oleh pelabuhan Indonesia.

“Di Priok, Patimban, Medan, Surabaya, Makassar boleh ini (dijajaki pengaplikasian teknologinya),” katanya mengenai potensi kerja sama yang mungkin dilakukan, selain di Dry Port Cikarang.

“‘Passion’ saya adalah untuk melihat PSA datang ke Indonesia dan melatih kami,” tambahnya, seperti dilansir Republika.


Terkait keinginan Luhut, netizen ikut berkomentar dengan nada menohok.

“Lepas satu persatu Aset negara,,, pelabuhan adalah pintumasuk negara,,, ko malah dikasih ke negara lain,,, kenapa ga istana negara aja kasih ke negara lain,,” komentar akun Deden Deni.

Pertanyaan muncul, jika pelabuhan dikuasai asing, masih bisakah Indonesia berjaya di laut seperti teriakan pidato Jokowi dahulu kala?[]

Sumber: www.beritaislamterbaru.org