Setelah Sari Roti, Kini Laba Bersih Indomaret Anjlok 71%
10Berita -Kabar mengejutkan datang dari PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET). Sang pemilik minimarket Indomaret itu mencatat kemerosotan laba sepanjang semester I-2017. Perseroan hanya mampu membukukan laba bersih Rp 30,5 miliar.
Pada periode yang sama tahun lalu, Indoritel Makmur Internasional mampu membukukan laba bersih Rp 105,5 miliar. Itu artinya laba bersih perseroan merosot 71,03%.
Padahal, pos pendapatan perseroan meningkat 145,2% dari Rp 9,19 miliar menjadi Rp 22,5 miliar. Namun di bagian laba entitas asosiasi menurun dari Rp 122,9 miliar menjadi Rp 52,8 miliar.
Beban penjualan juga meningkat dari Rp 4,58 miliar menjadi Rp 17,8 miliar. Beban umum dan administrasi juga meningkat dari Rp 21,86 miliar menjadi Rp 32,1 miliar. Sehingga laba usaha perseroan merosot jauh dari Rp 105,8 miliar menjadi Rp 22,7 miliar.
Posisi total aset perseroan hingga akhir Juni 2017 sebesar Rp 8,47 triliun. Angka itu naik tipis dibanding posisi aset di akhir tahun 2016 sebesar Rp 8,33 triliun. Sementara total liabilitas meningkat dari Rp 105,68 miliar menjadi Rp 243,13 miliar. Demikian seperti diberitakan Detik.
Sebelumnya, PT Nippon Indosari Tbk (ROTI) juga mengalami kemerosotan signifikan. Perusahaan yang memproduksi Sari Roti itu mengalami penurunan laba siginifikan yakni sebesar 67%. Meningkatnya retur penjualan menjadi penyebabnya.
Seperti diberitakan, ROTI mencatatkan penurunan pendapatan di kuartal pertama tahun 2017 sebesar 1,3% menjadi Rp 602 miliar di kuartal pertama tahun 2017. Sebelumnya di kuartal I-2016, ROTI mencatatkan pendapatan sebesar Rp 610 miliar.
Laba anak perusahaan PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) ini juga mencatatkan penurunan yang signifikan menjadi Rp 27 miliar di kuartal I-2016. Pada kuartal I-2017 yang lalu, laba ROTI mencatatkan penurunan sebesar 67% lantaran sebelumnya perusahaan mencatatkan laba sebesar Rp 86 miliar di tahun 2016 yang lalu.
Usai aksi 212, Indomaret dan Sari Roti menjadi perusahaan yang mendapat sentimen negatif dari umat Islam. Indomaret karena dianggap punya Cina dan Sari Roti karena kebijakan mereka yang menolak aksi 212. Kini, untuk melawan hegemoni Indomaret, umat Islam mendirikan minimar 212 diberbagai daerah. (kl/wjd)
Sumber: Eramuslim