Standard Chartered: Pemboikotan Pada Qatar Ancam Situasi Keuangan di Dubai
Standard Chartered, bank multinasional yang berbasis di London. (aljazeera.net)
10Berita – London. Chief ExecutiveBank multinasional Standar Chartered, Bill Winters, memberikan peringatan terkait boikot perdagangan yang dilakukan Arab Saudi, UEA, Bahrain dan Mesir pada Qatar.
Menurutnya, sebagaimana dilansir dari Aljazeera.net Selasa (08/08/2017), itu akan melemahkan situasi keuangan di Dubai sebagai pusat keuangan dunia.
Winters menambahkan, ketegangan yang terus berlanjut akan mengakibatkan kesulitan kerja Dubai sebagai pusat operasi perusahaan-perusahaan internasional di Teluk.
“Ada banyak manfaat yang kami peroleh dari keberadaan Dubai Financial Center. Kami berharap dapat melihat dampak yang ditimbulkan dari hal itu. Ada risiko untuk menjauh dari Uni Emirat Arab (UEA),” lanjut Winters.
Dubai Financial Center mencakup lebih dari 400 perusahaan perbankan, dimana 17 di antaranya merupakan bank-bank terbesar dunia.
Namun, krisis diplomatik dengan Qatar membuat bank-bank internasional merasa sulit menjadikan Dubai sebagai pusat kegiatan finansial mereka untuk kawasan Teluk.
Sejak meluapnya krisis, pemerintah Dubai belum terang-terangan terkait dampak negatif yang dihasilkan oleh krisis tersebut. Tapi, perusahaan-perusahaan yang bekerja sama dengan Qatar mendapatkan berbagai hambatan, seperti hambatan perjalanan atau keharusan mencari pemasok baru.
Terkait hal tersebut, Winters menyebutkan, perusahaannya belum berencana untuk mengubah operasinya di Teluk. Namun, salah satu bank internasional yang beroperasi di Timur Tengah itu, masih akan terus memantau situasi. (whc./)
Sumber: Aljazeera.net,dakwatuna