OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 17 Agustus 2017

Tokoh Muda Indonesia: Merdeka itu Bukan 95% Tanah di Indonesia Dikuasai oleh Hanya 25 Taipan

Tokoh Muda Indonesia: Merdeka itu Bukan 95% Tanah di Indonesia Dikuasai oleh Hanya 25 Taipan


10Berita~Indonesia belum merdeka, sebab masih terjajah di segala sektor sendi kehidupan. Ironisnya, di bawah rezim Presiden Joko Widodo (Jokowi), Indonesia bukan hanya dijajah, tetapi minta dijajah.

Begitu dikatakan tokoh muda Indonesia, Muhammad Husni Mubarok, dalam keterangan kepada wartawan, Rabu (16/8).

"Kenapa minta dijajah? Karena Indonesia di bawah Rezim Jokowi membangun Negeri ini dengan utang, lalu utang tersebut yang secara tidak langsung akan menjajah kita. Ini sangat memprihatinkan. Kemerdekaan itu mestinya adalah, penguasaan tanah Indonesia mayoritas oleh pribumi, bukan 74% hanya dikuasai oleh 0,2 penduduk Indonesia. Merdeka itu bukan 95% tanah di Indonesia dikuasai oleh hanya 25 taipan," kata Husni.

Selain disektor kebijakan ekonomi, dari segi penegakan hukum Indonesia saat ini masih sangat memprihatinkan, karena banyak sekali penegakan hukum yang jauh lebih buruk dari sebelum Jokowi.

"Ultah (Ulang Tahun) RI yang ke-72 tahun ini harus bisa membuktikan bahwa kemerdekaan itu bukan hanya bisa lepas dari invasi militer, tetapi hal yang tak kalah pentingnya adalah mampu merdeka dari kriminalisasi hukum," kata pemilik MHM Grup ini.

Belum lagi, kata Husni, saat ini Indonesia sedang dijajah dalam bentuk dan model penjajahan baru, yaitu melalui gadget, game yang dapat menjerumuskan generasi anak bangsa ini, karena gadget adalah peradaban dunia baru yang bisa membuat generasi bangsa ini menjadi autis, tidak peduli pada lingkungan, serta memutus mata rantai budaya gorong-royong.

"Ini sangat berbahaya dan lebih berbahaya dari penjajahan melalui invasi militer," kata Husni.

Kendati demikian, secara politik luar negeri, rezim Jokowi ini relatif bisa mandiri dari sebelumnya, salah satu contoh kecil adalah kebijakan Menteri Kelautan Susi yang menenggelamkan kapal ilegal tidak menghiraukan tekanan luar negeri.[] 

Sumber : umatuna.com