OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 31 Agustus 2017

Waduh, Bakal Ada Lagi Obral BUMN : Aset PLN Juga Akan “Dijual” Senilai Rp10 Triliun, Apa Kabar Buyback Indosat?


Waduh, Bakal Ada Lagi Obral BUMN : Aset PLN Juga Akan “Dijual” Senilai Rp10 Triliun, Apa Kabar Buyback Indosat?


Menteri BUMN Rini Soemarno terkenal dengan kebijakannya yang gemar privatisasi. Kini, kebijakan pemerintah terus mendorong dilakukannya sekuritisasi aset BUMN melalui pasar modal dengan menjaminkan aset-aset perusahaan milik negara itu.

Sekuritisasi aset itu melalui skema Kontrak Investasi Kolektif (KIK) Efek Beragun Aset (EBA). Hari ini, PT Jasa Marga (Persero) Tbk menerbitkan KIK EBA dengan nilai Rp2 triliun. Kini giliran PT PLN (Persero) yang akan melakukan sekuritisasi.

“Nanti PLN juga akan listing. Mungkin tanggal 15-16 September nanti. Nilainya akan mencapai Rp5-10 triliun,” ungkap Rini di Jakarta, Kamis (31/8).

Bahkan kemungkinan bisa kembali bertambah jika demand-nya meningkat dan juga akan melihat suku bunga ke depannya. Tapi dia mengklaim tak mau memberikan suku bunga yang terlalu tinggi.

“Nanti yang disekuritisasi itu revenue-nya, pembangkitnya,” kata dia.

Namun ketika dikonfirmasi pembangkit yang mana, dia berkilah tidak ingat secara pasti. Sedang Jasa Marga sendiri mengagunkan dan menjaminkan aset ruas tol Jagorawi. Namun proses sekuritisasi PLN juga tidak jauh berbeda dengan JSMR itu.

“Untuk PLN ini proses kita samakan tidak berbeda jauh dengan Jasa Marga. Jasa Marga ini untuk nilainya tak terlalu besar, cuma Rp2 triliun. Yang penting pecah telur dulu dan jumlahnya tidak terlalu besar. Dan Jagorawi itu bagus untuk investor. Jadi untuk PLN juga yang bagus untuk investor,” papar dia.

Sejauh ini, di pre offering Jasa Marga demand-nya mencapai 2,6 kali. Dengan bunga yang cukup besar mencapai 8,4 persen. “Iya kita sangat senang suku bunganya kita bisa taruh 8,4 persen,” kata Rini.

Untuk PLN pun sejauh ini penawaran awalnya sudah bagus. “Iya so far so good ya. Ini baru offering ini sudah masuk Rp 5-6 triliun,” kata dia.

Skema sekuritisasi aset ini merupakan keinginan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar perusahaan BUMN ini punya dana dan bisa digenjot lagi untuk membiayai proyek infrastruktur baru.[] 

Sumber : muslimbersatu.net