OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 31 Agustus 2017

Wisata Sejarah di Tiga Bangunan Ikonik Indonesia

Wisata Sejarah di Tiga Bangunan Ikonik Indonesia

10Berita – Prancis punya menara Eiffel, Tiongkok terkenal dengan tembok besarnya, sedang Itali bangga dengan Menara Pisa. Kesemuanya adalah bangunan sejarah yang merupakan ikon dari negara tersebut. Lalu bagaimana dengan Indonesia? Eits jangan salah! Indonesia juga punya bangunan ikonik yang terkenal hingga penjuru dunia. Well, siapkan tiket promo ke kota tujuan berlibur kalian di Indonesia!

Ya, Indonesia memang terkenal akan bentang alamnya yang sangat indah, tapi berwisata tidak melulu soal pantai, danau atau gunung kan? Kini bangunan bersejarah bisa menjadi pilihan tepat untuk berlibur yang mengasyikkan. Selain untuk mengenal sejarah bangsa Indonesia, bangunan bersejarah juga tempat yang cocok bagi kalian untuk menghilangkan penat dari rutinitas harian.

Dan yang bikin lebih seru, banyaknya tiket promo pesawat yang semakin memanjakan kalian untuk pergi ke mana pun kalian suka. So, kalian tidak perlu berpikir dua kali untuk terbang menuju tempat wisata bersejarah di Indonesia yang juga menjadi bangunan ikonik Indonesia. Berikut adalah daftar bangunan-bangunan ikonik di Indonesia yang wajib kalian masukan ke daftar wisata kalian.

Kota Tua Jakarta


Kita mulai perjalanan dari Ibu Kota Jakarta. Jika kalian mendapatkan tiket promo pesawat, kalian akan turun di Bandar Udara Soekarno Hatta. Dari sana, sekitar 23 KM ke arah barat kalian akan melihat barisan bangunan khas Belanda yang berdiri kokoh di Kota Jakarta. Yup, kalian telah sampai di Kota Tua. Kawasan yang juga dikenal dengan nama Batavia lama ini merupakan kawasan warisan penjajahan Belanda.

Di Kota tua ini, kalian akan mencium aroma sejarah yang sangat kental. Mulai dari bangunan-bangunan tua yang dulunya merupakan kantor-kantor VOC sampai hiburan yang khas era masa lalu, seperti musik keroncong. Saat berkunjung ke Kota Tua, kalian bisa mengunjungi Museum Bank Indonesia. Di sana, kalian bisa belajar sedikit banyak sejarah tentang awal mula Belanda menjajah Indonesia. Di sana pula kalian bisa melihat baju perang tentara Jepang, Belanda, dan juga Indonesia.

Masih banyak lagi hal seru yang bisa kalian lakukan di Kota Tua, seperi berkeliling dengan naik sepeda Onthel, atau kalian bisa bersantai di beberapa cafe yang menawarkan nuansa bersejarah era penjajahan Belanda. Gimana? Kalian yang tinggal di luar Jakarta seharusnya ingin berkunjung ke tempat ini.

Borobudur


Siapa yang tidak mengenal Borobudur? Bangunan Candi yang masuk dalam tujuh keajaiban dunia ini berlokasi di Kota Magelang, Jawa Tengah. Di Candi Borobudur ini, kalian akan melihat bagaimana leluhur kita sangat pandai dalam hal arsitektur. Bagaimana tidak, bangunan yang memiliki empat tingkat ini disusun tanpa menggunakan semen dan bentukbangunan tidak hanya kokoh, namun juga sangat indah.

Di candi ini kalian bisa belajar sejarah dari relief-relief yang terukir di dinding candi. Di tingkat paling atas candi, kalian bisa berfoto ria dengan latar belakang persawahan. Asyik bukan? Jika tiket promo pesawat yang kalian pilih membawa kalian ke Jawa Barat, jangan sampai melewatkan untuk berkunjung ke tempat ini!

Lawang Sewu


Masih dengan tiket promo di tangan. Kalian bisa menuju ke Kota Semarang. Ibu Kota Jawa Tengah ini memiliki bangunan bersejarah yang menjadi ikon kota. Ya, bangunan itu bernama Lawang Sewu. Bangunan yang dulunya merupakan tempat perusahaan kereta api di era Belanda ini, kini ramai dikunjungi wisatawan asing maupun lokal.

Nama lawang sewu berasal dari kata lawang yang berarti pintu, dan sewu yag berarti seribu. Tempat wisata yang satu ini cocok bagi kalian yang hobi berfoto, banyak spot yang bisa kalian temukan di sini. Saking indahnya, Lawang Sewu sering digunakan untuk foto pre wedding.

Bagaimana? Seru kan? Untuk mengenal sejarah tidak harus duduk diam menghadap papan tulis atau membaca berlembar-lembar buku. Kalian bisa berwisata sambil mengenal sejarah di bangunan-bangunan ikonik yang ada di Indonesia.

Sumber: panjimas