OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 28 September 2017

Jawaban Rasulullah atas Kegundahan Abu Bakar

Jawaban Rasulullah atas Kegundahan Abu Bakar

10Berita, JAKARTA --Aalangkah lebih baik jika kita punya alarm waspada seperti Hanzalah dan Abu Bakar. Ia tak melakukan maksiat. Justru mungkin sesuatu yang dianjurkan untuk berkumpul dengan keluarga. Namun ia takut. Jangan-jangan riang gembiranya ia bercengkerama dengan keluarga melalaikannya dari mengingat Allah.

Jangan pula keimanan kadang turun menjadi sebuah justifikasi jika seseorang sah-sah saja melakukan tindakan maksiat. Manusia memang tempat salah dan khilaf. Namun, bukan sebuah dosa yang terencana. Iman memang adakalanya turun. Memberi ruang bagi sifat kemanusiaan kita.

Namun, alangkah lebih baik jika kita terbiasa mendawamkan kebaikan sehingga amal kita terus menanjak. Membiasakan diri dalam kebaikan memang tak mudah. Butuh perjuangan ekstra. Namun, hal itu bukan sesuatu yang mustahil.

Jika saat berada di dalam masjid, kita seolah enggan sedetik pun tanpa amal, sejatinya begitu juga seharusnya dalam keseharian. Kuncinya ada pada lingkungan. Saat berada di lingkungan masjid, kita terbantu agar semangat amal terus menyala.

Maka bawalah lingkungan masjid itu dalam keseharian. Ciptakan kondisi lingkungan dari mulai rumah hingga aktivitas di luar, seperti masjid. Ada nuansa pengingat setiap kali kita ingin keluar jalur. Tanamkan kesadaran kepada anggota keluarga. Sehingga, mereka menjadi pengingat yang senantiasa hadir.

Meski tak ada salahnya pula kita sejenak memberi ruang pada keinginan, sebatas bukan hal yang makruh apalagi diharamkan. Karena meski kita ingin terus berada dalam kondisi yang serbaideal dalam keimanan, ada hak-hak jiwa yang harus ditunaikan.

Hal ini pula yang menjadi jawaban Rasulullah SAW atas kegundahan dua orang sahabatnya yang mulia itu. "Demi jiwaku yang berada dalam genggaman-Nya. Sesungguhnya jika kamu menepati keadaan seperti yang kamu biasanya berada di sisiku dan ketika dalam berzikir, niscaya kamu akan disamakan dengan malaikat di tempat-tempat duduk kamu dan di jalan-jalan kamu. Tetapi, wahai Hanzalah, sesaat begini (akhirat) dan sesaat begitu (dunia). Sesaat begini dan sesaat begitu. Sesaat begini dan sesaat begitu."

Sumber :Republika

Related Posts:

  • Solusi dari Ulama dengan Keindahan Ilmunya Solusi dari Ulama dengan Keindahan Ilmunya 10Berita – Luluah, pelayan Harun ar-Rasyid menceritakan, Terjadi perselisihan antara Harun ar-Rasyid dan putri pamannya, Zubaidah. Harun berkata, Kamu tertalak jika aku bukan te… Read More
  • 5 Cara Jitu Meredam Amarah ala Rasulullah SAW 5 Cara Jitu Meredam Amarah ala Rasulullah SAW 10Berita,MARAH  dan emosi adalah tabiat manusia. Oleh karena itu, agama memerintahkan kita untuk mengendalikan kemarahan itu, agar tak sampai menimbulkan dampak negatif.… Read More
  • Hati-hati, Islam Itu Milik Allah Subhanahuwata'ala Hati-hati, Islam Itu Milik Allah Subhanahuwata'ala Hati-hati, Islam Itu Milik Allah Subhanahuwata'ala By Asyari UsmanSaya yakin Anda mengamatinya dengan saksama. Sedang ada upaya untuk memojokkan Islam dan umat Islam… Read More
  • Begini Keadaan Ruh Manusia Setelah Meninggal Begini Keadaan Ruh Manusia Setelah Meninggal 10Berira TAHUKAH Anda bagaimana ruh kita jika telah meninggal nanti? Apa saja yang akan dilakukan ruh? Apakah dia akan bagaikan orang yang hidup di dunia? Wallahu Alam. N… Read More
  • Tips Supaya Anda Dikejar Rezeki Tips Supaya Anda Dikejar Rezeki 10Berita – APAKAH Anda ingin dikejar rezeki? Tentu, kita menginginkan hal itu, bukan? Tapi, banyak orang yang berkata bahwa hal itu adalah sesuatu yang mustahil. Padahal, tidak demikian lh… Read More