OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 08 September 2017

Jejak Kejayaan Islam di Negeri Matador

Jejak Kejayaan Islam di Negeri Matador

10Berita, JAKARTA  -- Selama lebih dari tujuh abad, dari 8 M sampai 15 M, peradaban Islam pernah berakar kuat di Spanyol. Wilayah kekuasaan Islam itu lebih dikenal dengan Andalusia. Andalusia boleh saja lepas dari kekuasaan Islam, tetapi jejak peradaban Islam di wilayah barat daya Eropa masih bisa ditelusuri hingga kini dan menjadi situs sejarah yang berharga sekaligus objek wisata di Spanyol.

Meski sebagian peninggalan tersebut telah beralih fungsi, seperti Masjid Cordoba di masa Dinasti Umayyah yang sekarang difungsikan sebagai Gereja Katedral Katolik (Catedral de Cordoba), tak sedikit pula yang masih bertahan hingga sekarang. Warisan peradaban Islam itu bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga berupa istana, benteng, hingga bendungan. Berikut ini beberapa bukti dan sisa-sisa jejak Islam di Spanyol. 

Palacio de Generalife

Di Spanyol, tak hanya Istana al-Hamra dengan keelokannya nan menawan yang diwariskan oleh peradaban Islam. Tak jauh dari istana tersebut ada pula Jannat al-Arif, sebuah istana megah yang dibangun penguasa Granada, Raja Nasrid Emir, sebagai tempat beristirahat dan rekreasi selama musim panas tiba. Tempat ini selain dipenuhi dengan aneka tanaman hias juga dipercantik dengan balutan ukiran kaligrafi khas Islam. 

Benteng Malaga

Benteng ini merupakan salah satu benteng warisan Islam di Spanyol. Selama Islam berkuasa di sana, sejumlah benteng didirikan di kota-kota besar utama antara lain di Granada dan Cordoba.

Motif pendirian banteng ini tak lain untuk melindungi dan mempertahankan daerah sekitarnya dari rongrongan musuh. Arsitektur bangunannya mirip dengan benteng-benteng di Maroko. Letaknya berada di lokasi strategis agar memungkinkan pertahanan selama mungkin dari serangan lawan.
  
Puente Romano

Jembatan dengan panjang 400 m, lebar 40 m, dan tinggi 30 m ini merupakan warisan Islam yang sangat berharga di Cordoba. Jembatan ini direkonstruksi dan disempurnakan oleh penguasa Andalusia, Ibnu Malik al-Khaulani atas perintah Umar bin Abd al-Aziz pada 101 H. Jembatan yang dikenal pula dengan Jisr atau Qintharah Qurthubah ini disebut-sebut sebagai jembatan termegah pada masa itu dengan detail arsitektur yang menawan.

Sumber: Republika

Related Posts:

  • Terbaik Berbakti pada IbuTerbaik Berbakti pada Ibu 10Berita , JAKARTA --  Ada berjuta kisah khidmat yang agung para salafus shalih terhadap sosok ibu. Gemintang terbaik generasi Islam memberikan sebuah contoh terbaik bagaimana cara berbakt… Read More
  • Amalan Ringan Yang Berat di Timbangan dan Paling Allah CintaiAmalan Ringan Yang Berat di Timbangan dan Paling Allah Cintai 10Berita, - Amalan Ringan Yang Berat di Timbangan dan Paling Allah Cintai Sahabat Ummi, mengingat Allah merupakan sesuatu yang penting dan sangat ditekankan kepad… Read More
  • Istana Nurul Iman Terluas dan Termegah di DuniaIstana Nurul Iman Terluas dan Termegah di Dunia 10Berita ,JAKARTA -- Meseum Rekor Dunia mencatat Istana Nurul Iman Brunai Darussalam sebagai istana terluas dan termegah di dunia. Hingga kini, kediaman resmi Sultan Bruna… Read More
  • Benarkah Wanita Lebih Mudah Depresi Dibandingkan Pria? Benarkah Wanita Lebih Mudah Depresi Dibandingkan Pria? 10Berita - Sebagian orang biasanya memang akan menunjukkan ekspresi spontan ketika perasaannya mengalami perubahan mood. Baik ketika sedih, senang, marah dan sebagainya.… Read More
  • Semangat Menjadi Pahlawan Semangat Menjadi Pahlawan Oleh: Siti Faizah (Ketua Umum PP Salimah) 10Berita – Kata ‘pahlawan’,  sangat dekat dengan sejarah.  Konotasinya menggambarkan perjuangan dan pengorbanan di masa lal… Read More