Jurnalis Senior Dandhy Laksono Dipolisikan, Pengamat: Kebebasan Berpendapat Hanya Milik Pendukung Penguasa!
10BeritaJurnalis senior yang juga aktivis HAM, Dandhy Dwi Laksono, dilaporkan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Jawa Timur, setelah mengunggah tulisan bertajuk “Suu Kyi dan Megawati” di akun Facebook.
Pengamat politik Muslim Arbi menilai, pelaporan organisasi sayap PDIP terhadap jurnalis karena tulisannya menjadi bukti bahwa pendukung Megawati Soekarnoputri dan Joko Widodo, anti kritik.
“Pendukung Jokowi dan Megawati antikritik. Dandhy dipolisikan, menandakan demokrasi era sekarang sudah mati,” tegas Muslim kepada intelijen (07/09).
Muslim menilai, di era Pemerintahan Jokowi, kebebasan berpendapat sangat dibatasi dan hanya milik pendukung penguasa. “Pendukung penguasa bisa bebas bersuara, bebas sebarkan hoax dan ujaran kebencian,” ungkap Muslim.
Menurut Muslim, ketidakadilan dalam hal menyikapi kebebasan bersuara akan memunculkan perlawanan dari rakyat. “Rakyat punya caranya sendiri ketika kebebasan dibatasi dan h anya milik pendukung penguasa, terlebih lagi di era medsos,” jelas Muslim.
Kata Muslim, seharusnya dalam menyikapi tulisan Dandhy, pendukung Megawati dan penguasa “melawan” juga dengan tulisan. “Tulisan dibantah dengan tulisan. Dan bantahan tulisan bukan dengan fitnah tetapi fakta dan data,” pungkas Muslim.
Repdem Jawa Timur melaporkan Dandhy Dwi Laksono, karena menganggap artikel Dandhy telah menyamakan Ketum PDIP dengan pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi, yang disorot dunia karena pembiarannya terhadap pembantaian etnis Rohingya.[]
Sumber : intelijen.co.id, www.tribunislam.com
Kamis, 07 September 2017
Home »
NASIONAL
» Jurnalis Senior Dandhy Laksono Dipolisikan, Pengamat: Kebebasan Berpendapat Hanya Milik Pendukung Penguasa!
Jurnalis Senior Dandhy Laksono Dipolisikan, Pengamat: Kebebasan Berpendapat Hanya Milik Pendukung Penguasa!
By 10 BERITA 9/07/2017 10:03:00 PM
Related Posts:
Ratna Sarumpaet: Mencabut Subsidi Rakyat Itu Radikalis!Ratna Sarumpaet: Mencabut Subsidi Rakyat Itu Radikalis! 10Berita -Fokus pemerintah dalam mengartikan Pancasila hanya pada butir pertama tentang Ketuhanan Yang Maha Esa. Padahal ada butir lain yang tak kalah penting seperti t… Read More
Yudi Latif Mundur dari Kepala BPIP, Refly Harun: Langkah Tepat, Tak Perlu Ada BPIP Untuk Ngurusi PancasilaYudi Latif Mundur dari Kepala BPIP, Refly Harun: Langkah Tepat, Tak Perlu Ada BPIP Untuk Ngurusi Pancasila 10Berita, Kepala Pelaksana Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudi Latif, secara mengejutkan mundur dar… Read More
Fahri Hamzah: Bukan Tugas Pemerintah Mengawasi Rakyat, Tapi Tugas Rakyat Mengawasi Pemerintah, Jangan Dibalik!Fahri Hamzah: Bukan Tugas Pemerintah Mengawasi Rakyat, Tapi Tugas Rakyat Mengawasi Pemerintah, Jangan Dibalik! 10Berita, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah tak bisa menyembunyikan kekesalannya dengan tingkah polah rezim J… Read More
Utang Bertambah, Bukti Jokowi Tak Pandai Kelola Keuangan NegaraUtang Bertambah, Bukti Jokowi Tak Pandai Kelola Keuangan Negara 10Berita, JAKARTA Sebagaimana diketahui, bahwa telah terjadi pengajuan pinjaman 300 juta dolar Amerika Serikat untuk Indonesia oleh Dewan Direktur Eksekut… Read More
Korupsi, Persekusi ke Umat Islam, dan Peran NegaraKorupsi, Persekusi ke Umat Islam, dan Peran Negara 10Berita, JAKARTA Tentang Pancasila, saat ini DPR sedang bahas KUHP yang memasukkan pasal korupsi. KPK menolak, karena diangga bisa menghambat pemberantasan korupsi. &… Read More