OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 17 September 2017

Koreografi ‘Save Rohingya’ Dianggap SARA, Komisi X: PSSI Berpihak Pada Apa?

Koreografi ‘Save Rohingya’ Dianggap SARA, Komisi X: PSSI Berpihak Pada Apa?

10Berita, Jakarta – Anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifa Amaliah mengkritik PSSI yang menjatuhkan denda kepada Persib Bandung karena suporternya Bobotoh menampilkan koreografi ‘Save Rohingya’ dalam melawan Semen Padang di Stadion Si Jalak Harupat (Sabtu, 9/09/2017).

“Saya perlu mengingatkan PSSI, apa sih inti sebenarnya dari event olahraga? Untuk menjunjung tinggi sportivitas dan solidaritas bukan? Maka, aksi Bobotoh terkait pembuatan koreografi ‘Save Rohingya’ adalah bukti bahwa Bobotoh punya solidaritas kemanusiaan,” katanya dalam rilis yang diterima Kiblat.net pada Ahad (17/09).

“Solidaritas pada sebuah aksi kekerasan yang melanggar hak asasi manusia,” sambungnya.

Politisi Fraksi PKS dapil kota Bandung dan kota Cimahi ini juga meminta lembaga nasional yang mengurus sepak bola itu jangan gegabah dalam menjatuhkan sanksi.

“Gegabah sekali kalau aksi solidaritas pada kemanusiaan dianggap salah. Kesalahan itu justru saya lihat ada pada gampangnya PSSI mengkaitkan aksi koreografi ini sebagai tindakan politis bahkan SARA,” ujarnya.

Krisis Rohingya, kata dia, sudah menjadi isu internasional. Berbagai negara sudah menunjukkan kecaman resmi, bahkan badan dunia PBB juga secara tegas melihat kasus Rohingya sebagai pembantaian etnis, yang lingkupnya adalah kejahatan atas kemanusiaan.

Oleh sebab itu, ia menegaskan bahwa tidak selayaknya PSSI kemudian membelokkan solidaritas kemanusiaan yang dilakukan Bobotoh laksana aksi politik dan SARA.

“Sila kedua Pancasila ‘Kemanusiaan yang Adil dan Beradab’ telah menegaskan keberpihakan kita akan perlunya menegakkan keadilan kemanusiaan. Kalau PSSI menganggap aksi solidaritas kemanusiaan sebagai kesalahan, apa ini bukan berarti PSSI tengah mencederai nilai-nilai Pancasila?” ujar Ledia.

Karena itu, ia meminta PSSI mencabut keputusan denda tersebut. Menurutnya, keberpihakan, solidaritas pada kemanusiaan, pada penegakan kemanusiaan yang adil dan beradab bukan sebuah kesalahan.

“Justru kalau PSSI bersikeras dengan keputusannya akan membuat orang bertanya, sebenarnya PSSI mau menunjukkan keberpihakan pada apa dengan mengganggap aksi koreografi ‘Save Rohingya’ sebagai kesalahan?” tegasnya.

Reporter: Taufiq Ishaq
Editor: M. Rudy

Sumber; Kiblat.