OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 15 September 2017

Masih Berpikir ‘Itu Bukan Urusan Saya’ Saat Melihat Keburukan di Depan Mata Kita? Coba Baca Ini

Masih Berpikir ‘Itu Bukan Urusan Saya’ Saat Melihat Keburukan di Depan Mata Kita? Coba Baca Ini


10Berita~Pada suatu waktu, ada seorang gembala yang memiliki 10 ekor domba. Setiap malam, mereka dengan senang hati akan tidur di lapangan bersama, hingga suatu malam ada yang tidak beres.

Ketika gembala datang untuk mengumpulkan domba-domba di pagi hari, ada satu yang hilang.

Malam berikutnya, sembilan ekor domba yang tersisa tertidur, tapi sekali lagi, ketika gembala itu kembali pada pagi hari berikutnya, seekor dombanya hilang.

Domba-domba itu semakin khawatir. Maka malam berikutnya, Seamus, si domba cerdik itu, membuka mata untuk melihat apa yang terjadi. Apa yang Seamus lihat sungguh mengherankan dan menakutkannya!

Tepat setelah tengah malam, salah satu domba mulai membuka ritsleting wolnya, memperlihatkan serigala di dalamnya.

Serigala kemudian mendekati salah satu domba yang sedang tidur, dan dengan tenang membunuh dan memakannya, sebelum kembali mengenakan kostum dombanya dan kembali tidur.

Seamus masih menggigil ketakutan, saat gembala itu kembali memeriksa kawanannya.

Ketika gembala itu menemukan bahwa ada domba lain yang hilang, ia bertanya kepada kawanan domba apakah mereka melihat apa yang terjadi. Tapi, Seamus, memilih untuk tidak mengatakan apa pun.

Malam berikutnya, Seamus memutuskan untuk tidur sejauh mungkin dari serigala berbulu domba itu. Serigala itu bangun dan domba-domba yang berada di dekatnya dibunuh dan dimakan, meninggalkan hanya enam ekor domba yang tersisa.

Beberapa malam berikutnya, ia melakukan hal yang sama, hingga hanya ada dua ekor domba yang tersisa, yaitu ia dan serigala berbulu domba.

Pagi itu, sang gembala datang lagi ke kawanan itu, tapi ia hanya menemukan dua ekor domba. Sekali lagi, ia bertanya apa yang mungkin salah, dan kali ini Seamus menceritakan apa yang telah terjadi.

Dengan marah, gembala itu berhasil menangkap serigala berbulu domba dan membunuhnya. Ketika kembali ke domba satu-satunya, ia bertanya mengapa ia tidak mengatakan sebelumnya.

“Saya tidak berpikir bahwa itu adalah urusan saya, jadi saya diam saja. Saya berharap serigala itu akhirnya akan bosan dengan domba dan pergi sendiri,” kata Seamus, tampak sedikit malu saat berbicara.

Gembala itu menggelengkan kepalanya dengan putus asa, “Seamus, serigala tetaplah serigala. Mereka tidak berhenti, mereka tidak berubah, dan mereka tidak pergi sendiri. Mereka membutuhkan seseorang untuk diajak bicara agar bisa ditangani, karena lain kali, kau bisa menjadi makan malam mereka.”

Sayangnya, kita hidup di dunia yang penuh dengan serigala.

Orang  yang memiliki pandangan dan berpikir bahwa adalah hak mereka untuk memperlakukan orang lain dengan buruk.

Entah itu pelecehan seksual, intimidasi, perilaku mengancam, atau menyalahgunakan kekuasaan lainnya. Kita perlu orang yang berani untuk berdiri dan berkata, “Cukup!”

Tidak masalah jika kita adalah korban atau bukan, jika kita melihat sesuatu, sebaiknya katakan itu! Mari kita menyingkirkan dunia serigala di sekeliling kita.

Sumber: intisari.grid.id