OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 07 September 2017

Netanyahu: Saat Ini Zionis Israel Nikmati Kerjasama Terbesar Dengan Negara-Negara Arab

Netanyahu: Saat Ini Zionis Israel Nikmati Kerjasama Terbesar Dengan Negara-Negara Arab

10Berita – Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengakui bahwa negaranya saat ini sedang menikmati kerja sama terbesar sepanjang sejarah dengan negara-negara Arab. Menurutnya, level kerja sama yang besar ini mengalahkan kesepakatan yang pernah dibuat Israel dengan Mesir dan Yordania.

Dalam prakteknya, kata dia, ada kerja sama dalam cara-cara yang berbeda dan pada tingkat yang berbeda, meski tidak bersifat publik. “Meskipun tidak umum, ini jauh lebih besar daripada periode lain dalam sejarah Israel. Ini adalah perubahan besar,” ujar Netanyahu.

Meski demikian, Netanyahu tidak merinci negara-negara Arab mana saja yang telah melakukan kerja sama besar dengan Israel, dimana Palestina menjadi isu sensitive yang dapat menggoyangkan tahta kekuasaan pemerintah setempat.

Dia mengaku optimistis tentang eksistensi Israel di dunia. Tak hanya dengan dunia Arab, menurutnya, aliansi dengan Amerika Serikat juga lebih kuat dari sebelumnya.

”Ada banyak terobosan di semua benua; kami kembali ke Afrika dan perluasan bantuan teknis kami di sana yang mengarah pada ketertarikan besar pada benua ini,” ujar dia, seperti dikutip dari Jerusalem Post, Kamis (7/9).

Terobosan penting juga dilakukan Israel pada tahun lalu di Asia, yakni kerja sama dengan Cina, India, Jepang  dan juga dengan negara-negara Muslim terutama Azerbaijan dan Kazakhstan yang dia kunjungi pada bulan Desember 2016 lalu.

Netanyahu juga memuji perubahan besar dalam hal kerja sama dengan Rusia yang mencakup kepentingan ekonomi dan budaya. Menurutnya, koordinasi dengan Moskow sangat penting dalam menghadapi konflik di Suriah.

Pemimpin Tel Aviv ini menyayangkan belum berubahnya kondisi masyarakat Palestina. ”Seluruh dunia berubah,” klaimnya berharap Palestina mau mengakui dan melegalkan penjajahan yang dilakukan Zionis Israel. (SI/Ram)

Sumber: Eramuslim