Pengelola Nabawi Perkuat Layanan untuk Jamaah
10Berita, MADINAH -- Jutaan umat Muslim dari seluruh dunia mengunjungi Masjid Nabawi setiap tahun. Untuk membuat jamaah dan peziarah merasa nyaman dalam beribadah, berbagai fasilitas diberikan pengelola masjid.
Tim Media Center Haji (MCH) berkesempatan menemui Direktur Hubungan Masyarakat Masjid Nabawi Abdul Wahid Al Hetab di kantornya di pintu lima Masjid Nabawi, Rabu (26/9). Banyak informasi yang ia sampaikan mengenai pelayanan dan kegiatan di masjid yang dibangun Baginda Rasulullah tersebut.
Sejumlah fasilitas yang disediakan bagi jamaah antara lain, air zamzam, ruangan berpendingin udara, penerangan, karpet di dalam masjid, 100 pintu masuk di Nabawi, sistem pengeras suara hingga kajian ilmu dalam berbagai bahasa, seperti bahasa Indonesia, Inggris, Perancis dan Urdu.
Al Hetab menjelaskan soal bagaimana menyeleksi pendakwah di Nabawi. Para pendakwah ini didatangkan dari sejumlah negara, termasuk Indonesia untuk belajar di Universitas Islam Madinah dengan beasiswa.
Mereka belajar mulai dari tingkat S1, S2 hingga S3. Dari universitas itu, mereka memiliki ilmu yang luas dan memperoleh ijazah akademik di bidang syariat.
"Mereka diminta menyampaikan kajian keilmuan. Temanya tauhid, tafsir, fikih, sejarah nabi, bahasa Arab dan yang berkaitan dengan ilmu syariat, ibadah haji, umrah dan tata tertib ziarah ke Nabawi," katanya didampingi penerjemah Usman Hatim Jogjawi.
Pengelola juga menyediakan pelayanan kesehatan bagi jamaah dan peziarah. Pusat pelayanan medis berada di sisi timur, barat, selatan dan utara masjid.
Dia mengatakan ada beberapa tim yang siap setiap saat memberi pelayanan medis dengan cepat. Ada juga pelayanan dari Palang Merah bila ada jamaah yang perlu mendapat perawatan di rumah sakit. Semua pelayanan kesehatan ini diberikan secara cuma-cuma.
Mengenai pemakaman, dilakukan koordinasi antara kantor pusat Nabawi dengan Departemen Dalam Negeri. Setiap Muslim yang meninggal di Nabawi dishalatkan oleh jamaah masjid dan dimakamkan di Pemakaman Baqi' dengan koordinasi keluarga.
Tahun ini, jumlah jamaah haji Indonesia adalah 221 ribu orang. Lantas, sebagai negara dengan jumlah jamaah haji terbesar di dunia apakah ada perlakuan khusus untuk jamaah Indonesia?
Soal ini, Al Hetab mengatakan pengelola tidak memberi perlakuan berbeda terhadap jamaah dari negara tertentu. Semua jamaah diberi pelayanan yang sama.
Al Hetab juga menyampaikan pendapatnya mengenai jamaah dan petugas haji Indonesia. Menurutnya, bangsa Indonesia adalah bangsa yang sangat tahu aturan.
"Masya Allah, jamaah Indonesia termasuk yang tertib dan taat aturan. Mereka berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan disiplin dan tidak mengganggu jamaah lain," katanya.
Secara umum, dia menilai petugas haji Indonesia baik, tertib dan sopan. "Kami bersyukur atas hal itu," kata dia.
Sumber: Ihram