OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 29 September 2017

Secercah Harapan dalam Dakwah Islam di Swedia

Secercah Harapan dalam Dakwah Islam di Swedia

10Berita,  JAKARTA -- Menurut Pieter Bevelander dan Jonas Otterbeck dalam Young People's Attitudes towards Muslims in Sweden, pandangan generasi muda terhadap Muslim dipengaruhi oleh berbagai faktor. Pandangan itu berkaitan erat dengan faktor tanah kelahiran, latar sosio-ekonomi, tingkat pendidikan, persepsi terhadap gender, angka pengangguran, dan jumlah migran di lingkungannya.

Otterbeck menulis, laki-laki kebanyakan berpandangan lebih buruk terhadap Islam dibanding perempuan. Tingkat pendidikan yang lebih tinggi mempunyai pandangan lebih baik dibanding pemuda berpendidikan rendah. Sementara, mereka yang tinggal di kota besar seperti Stockholm lebih berpandangan positif dibanding yang tinggal di kota-kota kecil.

Kembali lagi soal migran, Muslim, dan Swedia. Bagi negara-negara Muslim, memanasnya situasi politik Timur Tengah--khususnya Suriah--telah menguatkan perbenturan ideologi. Tapi, negara-negara Barat menghadapi tantangan yang lebih riil; gelombang migran.

Seperti dilansir dari laman The Guardian, kendati rumit, situasi ini mungkin membawakan secercah harapan. Krisis pengungsi akan meningkatkan keragaman budaya, etnis, dan agama di Eropa secara transformatif pada tahun-tahun mendatang. "Lonjakan migrasi yang tiba-tiba menimbulkan tantangan nyata, tetapi perlu diingat kita telah mengalami ini sebelumnya," tulis artikel itu.:

Swedia telah mengalami semua, mulai dari transfer populasi besar-besaran pasca-Perang Dunia, kedatangan pekerja migran pada 1950-1960-an, para pencari suaka Iran-Irak, korban perang Bosnia, dan kini gelombang pengungsi Suriah. 

Melihat pola kerja sejarah, Islam bisa jadi akan kian membumi di tanah Swedia pada tahun-tahun mendatang--tentu saja bila disertai integrasi sosial yang mulus.

Sumber: Republika

Related Posts:

  • Kegelisahan Intelektual al-GhazaliKegelisahan Intelektual al-Ghazali 10Berita ,  JAKARTA -- Pada usia 33 tahun, Imam Ghazali diamanahi sebagai kepala Universitas Nizamiyya di Baghdad. Dia menjadi sosok yang berpengaruh. Bahkan, kalangan kerajaan ba… Read More
  • Kesederhanaan yang TerlupakanKesederhanaan yang Terlupakan 10Berita - Media sosial di Indonesia beramai-ramai membicarakan gardu listrik,  yang mendadak menjadi viral dan tak kunjung usai, sedangkan isu menyederhanakan tarif listrik teralihkan begi… Read More
  • Masjid Muhammad Ali Kairo Simbol Modernisme Mesir Masjid Muhammad Ali Kairo Simbol Modernisme Mesir 10Berita ,  JAKARTA -- Masjid Agung Muhammad Ali terletak di ibu kota Mesir, Kairo. Rumah ibadah ini mengambil nama dari sosok Muhammad Ali Pasha al-Mas'ud ibn Agha… Read More
  • Taman Islam Jadi Pusat Koleksi dan RisetTaman Islam Jadi Pusat Koleksi dan Riset 10Berita , JAKARTA -- Pada masa kejayaan Islam, taman juga jadi tempat menyimpan aneka koleksi tumbuhan langka dan eksotik. Misalnya, amir Dinasti Umayyah pertama di Spanyol, Abd… Read More
  • Perjalanan Ibnu Batutta Jadi Sorotan BaratPerjalanan Ibnu Batutta Jadi Sorotan Barat 10Berita , JAKARTA -- David Waines dalam the Odyssey of Ibn Battuta Uncommon Tales of a Medieval Adventurer (2010) menjelaskan, di Eropa, karya-karya Ibnu Battuta mulai mendapa… Read More