OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 09 September 2017

Warga Apresiasi IDC dan Istri Zoya: Sikap Mulia Bu Siti Harusnya Dihargai, Bukan Dipermasalahkan

Warga Apresiasi IDC dan Istri Zoya: Sikap Mulia Bu Siti Harusnya Dihargai, Bukan Dipermasalahkan

10Berita ~CIKARANG  – Asriadi SH, tetangga sekaligus pemilik kontrakan yang ditinggali keluarga Almarhum Zoya, ikut angkat bicara terkait fitnah dan berita hoax di media sosial.

Pria yang pernah menempuh pendidikan Strata 1 Fakultas Hukum Universitas Bung Karno Jakarta itu menyatakan tahu persis kiprah IDC dalam membantu keluarga Almarhum Zoya.

“Saya tahu persis dari awal IDC meliput pada hari Kamis, hari kedua setelah kejadian. Jadi pas IDC ke rumah Ibu Siti, saya ada. Dari sini ke marbot mushalla dan ke Pak RT, langsung ke makam,” paparnya kepada Forjim.

Asriadi mengaku memantau perkembangan berita tentang Zoya dari media, baik online dan televisi. Termasuk berita Tabligh Akbar dan penyerahan simbolik bantuan dari IDC kepada keluarga Zoya, ia saksikan muncul di SCTV.

Kemudian, Asriadi juga mengungkapkan sudah ada bukti kongkrit bahwa IDC tengah berusaha merealisasikan rencana pembelian rumah untuk keluarga Almarhum Zoya. Sebab ia sendiri menjadi saksi dalam surat perjanjian dan pemberian uang muka pembelian rumah yang dilaksanakan pada Sabtu (2/9/2017) lalu.

“Realisasinya, ini sudah ada bukti kongkrit, mudah-mudahan cepat terlaksana, tinggal menunggu proses,” tuturnya.

Asriadi berharap, ke depan jangan ada lagi komentar dari mediaonline atau media sosial yang narasumbernya tidak jelas.

“Ini bukti ada itikad baik dari IDC, bahwa dia menjalankan amanah dari para donatur,” ucapnya.

Sementara itu, terkait sikap istri Almarhum Zoya, Siti Jubaedah yang mengembalikan sebagian donasi, 400 juta rupiah kepada IDC untuk membantu anak yatim, ia menilai sebagai hal positif.

“Di balik ini ada sifat kedermawanan Bu Jubaedah. Ketika dia dapat musibah, donasi sebesar itu dia tidak mengambil haknya semua tapi dibagikan kepada faqir miskin dan anak yatim,” ungkapnya.

Ia menambahkan, seharusnya sikap mulia Ibu Siti Jubaedah dihargai dan ditiru, bukan dipermasalahkan. Bayangkan, di tengah musibah yang amat terasa berat, Siti Jubaedah masih memiliki jiwa sosial yang tinggi.

Asriadi kembali menegaskan bahwa tidak ada sikap IDC yang mengulur-ulur waktu pembelian rumah. Namun, ia juga memaklumi pihak keluarga yang beberapa kali berusaha mencari rumah dan tidak mudah menentukan pilihan.

“Beli rumah nggak gampang seperti beli kendaraan, jenis ini langsung jadi. Beli rumah kan dilihat cocok atau tidak, lihat lokasinya untuk masa depan,” ujarnya.

Terakhir, mewakili warga setempat, Asriadi mengapresiasi langkah IDC yang berencana membelikan rumah bagi keluarga almarhum Zoya, karena selama ini mereka masih tinggal mengontrak.

“Warga positif, karena memang Bu Siti tinggalnya mengontrak. Warga menilai baik IDC dan mengucapkan terima kasih,” ujarnya.

Seperti diketahui, Selasa sore (1/8/2017)lalu Muhammad Al Zahra alias Zoya(30) wafat dibakar massa di Kampung Cabang Empat, RT 02/01, Hurip Jaya, Babelan, Kabupaten Bekasi. Warga Cikarang yang berprofesi sebagai tukang servis elektronik spesialis amplifier dan sound sistem ini dibakar massa saat perjalanan pulang usai shalat asar, karena dituduh mencuri ampli mushalla.

Aksi main hakim tersebut mendapat kecaman dari masyarakat. Kemudian banyak masyarakat yang berempati dengan memberikan donasi kepada keluarga Zoya yang ditinggalkan. Zoya meninggalkan seorang istri dengan satu anak berusia empat tahun dan anak dalam kandungan yang memasuki usia tujuh bulan. [AW]

Sumber: Panjimas