OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 06 September 2017

Yang Teriak "Saya Pancasila", Saya Menunggu Kalian Datang ke Rohingya Myanmar

Yang Teriak "Saya Pancasila", Saya Menunggu Kalian Datang ke Rohingya Myanmar


10Berita - SAYA MENUNGGU
Oleh : Hilmi Firdausi

Saya menunggu aksi orang-orang yang suka berteriak Aku Pancasila ! Karena sungguh Pancasila mengajarkan "Kemanusiaan yang adil dan beradab".
.Saya menunggu aksi orang-orang yang suka berteriak toleransi, perbedaan dan keberagaman, karena di Rohingya, perbedaan sama dengan kematian..

Saya menunggu aksi orang-orang yang suka berteriak NKRI harga mati ! Karena dalam pembukaan UUD 1945 jelas disebutkan "Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan." Di Rohingya lebih dari sekedar penjajahan, tapi kebiadaban yang dibiarkan !

Saya menunggu aksi orang-orang yang berprofesi sebagai "pembela minoritas" di negeri ini. Karena di Rohingya, minoritas berarti harus ditindas dan dilenyapkan dari muka bumi..

Saya menunggu aksi dan statement dari pemuka semua agama di negeri ini, terutama para pemuka agama Budha. Akuilah...kutuklah kekejian ummat Budha Myanmar, dan katakan...itu tidak mewakili ajaran Budha yang damai, yang seharusnya penuh cinta kasih.

Saya menunggu aksi "nyata" pemerintah RI. Membangun sekolah dengan uang negara bukan mengklaim hasil sumbangan kemanusiaan rakyatnya. Juga membangun Rumah Sakit dan lainnya, dengan uang negara, bukan hasil kerja lembaga-lembaga kemanusiaan seperti PKPU, ACT, MER-C, dll.

Sumber: [www.beritaislamterbaru.org]