OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 10 Oktober 2017

5 Fakta Yogi Bocah Muallaf, Nomor Tiga Mengejutkan

5 Fakta Yogi Bocah Muallaf, Nomor Tiga Mengejutkan


10Berita~ Jakarta – Kisah Yogi Setiadi, bocah 8 tahun dari kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat yang berkemauan keras masuk Islam, ternyata menyembunyikan banyak fakta menarik.

Satu: Kerap Menirukan Suara Adzan

Menurut keterangan ibu Yogi, sedari kecil anaknya sudah menunjukkan ketertarikan kepada Islam. Bahkan semenjak masih berumur dua tahun, jika ada adzan berkumandang ia akan menirukan suara adzan.

“Semenjak umur 2 tahun jika ada adzan berkumandang dia akan mengatakan “alaba” (Allahu Akbar),” ujar Eriyanti.

Dua: Tidak Makan Babi

Eriyanti juga mengungkapkan bahwa anaknya tidak pernah mengonsumsi daging babi. Meskipun saat makan bersama keluarga.

“Dia juga tidak mau makan daging babi ketika keluarganya makan,” terangnya.

Tiga: Disunat atas Kemauan Sendiri, Mengerjakan Shalat Lima Waktu

Yogi sudah disunat jauh sebelum masuk Islam atas permintaannya sendiri. Dia juga sering ke surau/masjid dan melaksanakan shalat 5 waktu.

“Dia bahkan terkadang megajak teman-temannya untuk shalat di rumahnya dengan Yogi yang menjadi Imam,” lanjut Eriyanti.

Empat: Memilih Kelas Agama Islam di Sekolah

Guru agama Yogi di sekolah pun memberikan keterangan senada. Dia mengatakan bahwa Yogi tidak pernah mau mengikuti kelas agama Kristen dan lebih memilih mengikuti kelas Agama Islam.

“Yogi bahkan tidak mau keluar walaupun sudah berulang kali disuruh keluar, kan memang kelas agamanya beda,” ungkap guru agama Yogi.

Lima: Hafal Doa dan Surat-surat Pendek

Sebelum dibimbing untuk mengucapkan dua kalimat syahadat oleh Kepala KUA Delta Pawan M. Syafe’i Huddin, Yogi terlebih dahulu menjalani tes untuk mengetahui sejauh mana pengetahuannya tentang Islam.

“Kita tes itu, jadi bacaan Al-Qurannya, surat Al-Fatihah, Al-Ikhlash dan doa-doa yang lain, termasuk doa kebaikan orang tua, doa makan, dan bahkan adzan bisa lancar bacaannya,” ujarnya.

Reporter: Muhammad Jundii
Editor: M. Rudy

Sumber:  Kiblat.