Dokumen Intelijen AS: Pangeran Saudi Perintahkan Mujahidin Suriah Serang Damaskus
10Berita -Dokumen Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) mengungkapkan Pangeran Arab Saudi Salman bin Sultan yang merupakan putra dari Raja Salman bin Abdulaziz al Saud, memerintahkan langsung para pemberontak Suriah alia para mujahidin melancarkan serangan pada Maret 2013 lalu di Ibu Kota Damaskus. Laporan dari dokumen intelijen AS ini diperoleh laman the Intercept dan dirilis dua hari lalu. Pangeran Salman bin Sultan saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan Saudi.
Serangan ke Damaskus itu dikatakan sebagai penanda tahun kedua konflik di Suriah. Dokumen itu berasal dari arsip diperoleh Edward Snowden, mantan pegawai NSA yang jadi pembocor informasi intelijen AS.
“Salman menyediakan bahan peledak dan persenjataan lainnya untuk diberikan kepada pasukan pemberontak lalu memerintahkan mereka untuk “meledakkan” Damaskus dan “meratakan” wilayah tersebut,” demikian isi dokumen NSA, dikutip dari First Post, Kamis (26/10).
Menurut laporan Al Arabiya, pemberontak Suriah melakukan aksi serangan berupa penembakan bom mortir ke Istana Kepresidenan, Bandara Internasional Damaskus, dan gedung-gedung keamanan lain.
“Kelompok pemberontak menembakkan sejumlah mortir berkaliber 120 milimeter dalam operasi gabungan yang dikoordinasikan dengan pasukan yang beroperasi di Damaskus,” demikian pernyataan dari oposisi Suriah.
Namun klaim tersebut tidak bisa diverifikasi kebenarannya sebab ada pembatasan wartawan di Suriah
Sumber : Eramuslim