OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 02 Oktober 2017

Jangan Biarkan Komunis Berkuasa. Belajar dari Penjajahan Komunis di Vietnam ( Bag 1)

Jangan Biarkan Komunis Berkuasa. Belajar dari Penjajahan Komunis di Vietnam (Bag 1)


Oleh: Saidul Tombang

Saya baru saja pulang dari negara komunis Vietnam. Selama sepekan di sana, saya bersama penulis dan sastrawan Riau, Jakarta, Singapura, dan Vietnam menyerap banyak sekali informasi dan merasakan bagaimana sebuah negara bila diperintah oleh komunis. Mungkin ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita di Indonesia supaya berhati-hati dan tidak sampai dikuasai oleh komunis.

Pertama, saya ingin mengenalkan sedikit sejarah Vietnam kepada Anda. Mungkin, sebagian literatur yang Anda baca sama dengan saya. Namun percayalah bahwa sebagian sejarah Vietnam yang ditulis saat ini adalah propaganda komunis. Yang harus diingat bahwa sejarah selalu ditulis oleh yang sedang berkuasa sesuai dengan kepentingannya. Dan, saat ini yang berkuasa di sana memang partai komunis.

Vietnam adalah negara tua dengan sejarah teramat panjang. Wilayahnya yang membentuk alis tipis, terkerat dua menjadi utara dan selatan. Kedua kutub ini memiliki dua sejarah dan kepentingan yang amat bertolak belakang. Bagian utara dipengaruhi China dengan latar belakang ideologi komunis, budaya mongolit dan agama penyembah api. Sedangkan di selatan dikuasai selama 11 abad oleh budaya Melayu dengan mayoritas beragama Islam. Budaya utara terpapar dari China, Mongol, Laos dan negeri serumpunnya hingga Siberia.

Sedangkan budaya selatan terpapar hingga Kamboja, Thailand Selatan, hingga ke kepulauan nusantara dan Indonesia. Utara dikenal dengan kemaharajaan Dai Viet sedangkan di selatan adalah Empire of Champa.

Dua kepentingan ini menyebabkan bentrokan terjadi setiap musim. Saling serang. Saling mengalahkan. Namun tak pernah benar-benar mampu menguasai. Perang ini berlangsung ribuan tahun. Walau pada akhirnya Vietnam Selatan dipukul mundur pada akhir abad 19, tapi kerajaan selatan di bawah bendera Empire of Champa tetap saja ada. Dia kemudian dikenal dengan nama Vietnam Selatan dengan Saigon sebagai ibu kotanya.

Kedua, peperangan besar 1956-1975 meletus. Saat itu utara dibantu penuh oleh komunis China dan Uni Soviet. Sedangkan selatan dibantu Amerika Serikat. Inilah peperangan paling epik di kawasan Asia Tenggara. Dalam sejarah resmi Vietnam yang ditulis komunis, ini adalah penjajahan Amerika terhadap bangsa Vietnam. Tapi bagi warga Vietnam Selatan, ini adalah peperangan mereka melawan agresor Vietnam Utara. Tersebab Vietnam Utara dibantu komunis, maka Amerika yang memang sejak awal menghambat lajunya pergerakan komunis dunia dengan senang hati membantu Vietnam Selatan.

Saat itu, ekspansi komunis di dunia memang agresif. Dengan motor utama Uni Soviet dan China, mereka menguasai banyak negara, termasuk di Indonesia yang secara politik memang sedang mesra dengan penguasa. Dan Amerika merasa berkepentingan menahan laju itu. Sebagian besar Amerika kalah melawan teror komunis. Maka kalau Indonesia berhasil menumpas komunis tanpa modal besar dari Amerika, tentu ini bonus besar bagi negara Paman Sam itu.

Sumber: eramuslim