OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 13 Oktober 2017

Jangan Biarkan Saudaramu Tertipu.. Kisah Bapak 'Hampir' Tertipu di Depan Mesin ATM

Jangan Biarkan Saudaramu Tertipu.. Kisah Bapak 'Hampir' Tertipu di Depan Mesin ATM



Oleh: Badrul Tamam

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulilah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga adan para sahabatnya.

Seorang muslim tidak boleh mezalimi saudaranya dan membiarkan saudaranya terzalimi. Dia berkewajiban memberikan kebaikan kepada saudaranya dan menghindarkan saudaranya dari kezaliman. Di antara bentuknya tidak membiarkan saudaranya menjadi korban penipuan.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda kepada para sahabatnya,

انْصُرْ أَخَاكَ ظَالِمًا أَوْ مَظْلُومًا

Tolonglah saudaramu yang berbuat zalim dan yang dizalimi.” Kemudian ada seseorang bertany tentang bagaimana cara menolong orang yang berbuat zalim? Beliau menjawab, “Kamu cegah dia dari berbuat zalim, maka sesungguhnya engkau telah menolongnya.” (HR. Al-Bukhari)

Dalam hadits lain,

الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يَخْذُلُهُ وَلَا يَحْقِرُهُ

“Seorang muslim saudara bagi muslim lainnya, tidak akan mezaliminya, membiarkannya dalam kezaliman, dan tidak akan merendahkannya.” (HR. Muslim)

“Laa Yakhdhuluh” adalah tidak akan cuek kepada saudaranya yang sedang membutuhkan bantuannya. Balasan sesuai jenis amal. Jika cuek, Allah akan membiarkannya saat ia terpepet.

الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يُسْلِمُهُ وَمَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِي حَاجَتِهِ

Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya. Dia tidak boleh mezaliminya dan menyerahkannya kepada musuh. Dan siapa yang berusaha memenuhi kebutuhan  saudaranya maka Allah akan memenuhi kebutuhannya. (Muttafaq ‘alaih)

“Laa Yuslimuhu” adalah yaitu menyerahkannya kepada orang yang menzaliminya. Seharusnya ia melindungi dan menjauhkannya dari keburukan yang mengintainya.

[Baca: Tolonglah Saudara Muslimmu yang Berbuat Zalim! Caranya?]

Berikut ini ada kisah nyata seseorang yang menyelamatkan seorang pria berumur yang akan menjadi korban penipuan di depan mesin ATM:

Hampir Tertipu....

Tadi siang di sebuah gerai ATM saya sedang menarik tunai. Mesin ATM di samping saya sedang digunakan oleh seorang bapak sambil dipandu dari jauh melalui telepon seluler. Via telepon bapak ini berujar: "Apa pak? Masukin PIN? Ya pak saya sudah masukin PIN. Bahasa Indonesia ya. Menu transfer ya......"

Saya tidak tenang mendengar percakapan bapak ini karena saya yakin dia sedang ditipu oleh lawan bicaranya. Saya batalkan transaksi saya kemudian menimpali bapak di sebelah saya.

Saya: "Bapak kenal dengan orang yang bapak ajak bicara di telepon? Bapak disuruh transfer? Bapak sudah transfer?"

Bapak: "Ini saya ditelepon oleh Telkomsel. Bukan saya yang mau transfer tapi Telkomsel yang mau transfer ke saya!"

Saya: "Segera batalkan pak. Bapak sedang ditipu. Tidak mungkinTelkomsel memandu pelanggan ke mesin ATM."

Bapak: "Oh gitu ya pak?:

Saya kemudian mengambil alih handphone si bapak dan berbicara dengan si penipu. Di telepon dia tetap berusaha berbicara dengan si bapak tapi saya tidak kasih kesempatan. Karena dia mungkin merasa mangsa udah di depan mata, sayang kalo sampe lepas. Saya sengaja pake speakerphone agar bapak ini bisa mendengar Saya memarahi si penipu kemudian saya akhiri dengan kalimat "Hey penipu bertaubatlah. Jangan makan dari duit haram." Lalu dia menutup teleponnya.

Mana tau anda mengalami hal yang sama, bila melihat orang lain khususnya yang kelihatan berumur atau lugu, sambil menelpon menggunakan ATM maka jangan segan untuk membantu dengan mencegah bertransaksi. Sadarkan dia dari jerat penipu. Kalo ternyata dia sadar sedang bertransaksi dengan orang yang bemar maka tidak mengapa dia mengulangi. Kalo dia sedang tertipu maka kita telah menyadarkan dan menyelamatkan dia.

Dan jangan lupa untuk senantiasa berdoa minta perlindungan kepada Allah azza wa jalla.

Salah satu doa minta perlindungan:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ يَوْمِ السُّوءِ، وَمِنْ لَيْلَةِ السُّوءِ، وَمِنْ سَاعَةِ السُّوءِ، وَمِنْ صَاحِبِ السُّوءِ، وَمِنْ جَارِ السُّوءِ فِي دَارِ الْمُقَامَةِ

 (Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari hari yang buruk, dari malam yang buruk, dari waktu yang buruk, dari para pelaku keburukan dan dari tetangga yang buruk pada tempat (aku) bermukim).” [PurWD/]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Sumber: voa-islam.com