OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 01 Oktober 2017

Kisah Ade, Mantan Kuli Pasar yang Jadi Penulis Buku

Kisah Ade, Mantan Kuli Pasar yang Jadi Penulis Buku

10Berita, JAKARTA -- Ade Nurpalah (24 th) merupakan pemuda asal Majalengka, alumnus Rumah Gemilang Indonesia (RGI) Angkatan ke-14 dari Kelas Desain Grafis. Bulan Agustus 2017 ini ia berhasil membukukan tulisan-tulisannya dan diterbitkan oleh Penerbit Wahyu Qolbu.

Buku yang diberi judul MERELAKAN ia garap selama tujuh  hari bersama Weni Evasari yang juga alumni RGI Angkatan 14 ini bertema tentang cinta untuk anak muda. Baru beberapa hari diterbitkan bukunya pun sudah banyak terjual dan sudah tersedia di Gramedia.

Pemuda yang akrab disapa Ade ini juga rajin memposting meme dakwah melalui akun Instagram pribadinya @nurpalahdee. Sebelum menerbitkan buku dan sebelum jadi peserta diklat RGI, Ade adalah inisiator akun Instagram@Muslim_MoveON yang kini follower-nya sudah mencapai 200-ribuan. Melalui akun itulah ia berkarya.


Ade berasal dari keluarga yang sederhana. Bahkan untuk membiayai sekolahnya dulu Ade harus menjadi kuli di pasar Cibinong, Bogor, Jawa Barat, membantu saudaranya yang berjualan tahu dari jam 11 malam hingga ba’da maghrib. “Orang tua saya hanya pedagang kecil, dan sekarang sudah gak jualan lagi, makanya dulu harus kerja keras untuk bantu biaya sekolah,”  ujar Ade dalam rilis LAZ Al Azhar yang diterimaRepublika.co.id, Sabtu (30/9).

Meski dari keluarga yang pas-pasan, namun semangat Ade dalam belajar sangatlah kuat. Ia berhasil melanjutkan pendidikan di STAI Al Hidayah Bogor lewat jalur beasiswa sambil mondok tahfidz di Ma’had Huda Qur’ani, Leuwiliang Bogor. Sempat vakum selama satu tahun dikarenakan fokus menempuh Pendidikan Bahasa Arab di LIPIA, Jakarta.

Tahun 2016 ia melanjutkan pendidikan keahlian di RGI selama enam  bulan di jurusan yang ia sukai yaitu Desain Grafis. Dan pada saat wisuda RGI, Ade pun menyabet penghargaan wisudawan terbaik di kelasnya.

Ketika menjadi Santri RGI, Ade mengaku banyak perkembangan yang ia alami. Karena tak hanya skill menjadi seorang graphic designer yang didapat, dari sisi ilmu agama Ade juga banyak belajar di RGI. Motivasi Ade untuk menulis dan berdakwah juga semakin bertambah. Ia terinspirasi Oleh Solihin,  instruktur Menulis Kreatif RGI yang konsisten berdakwah melaui tulisan-tulisannya dalam bentuk buku dan media sosial.

Oleh Solihin pun mengaku bangga atas hasil karya Ade yang mampu menginspirasi orang lain lewat buku. Menurut pria yang akrab disapa Pak Oleh ini, saat masih menjadi peserta diklat, Ade memang menyukai kepenulisan. Makin terlihat serius menulis adalah ketika materi “Menulis Otobiografi”.

“Tips-tips penggalian data untuk mendukung bahan penulisan otobiografi telah berhasil menginspirasi Ade Nurpalah untuk menuliskan kisah hidupnya. Maka, jadilah ia menulis 100 halaman otobiografinya. Itu pun di bagian akhir ia menuliskan bahwa masih bersambung,”  ucap penulis yang sudah menelurkan puluhan buku-buku remaja ini.


Selain aktif berdakwah melalui sosial media, kini Ade juga bekerja sebagai graphic designer di sebuah lembaga kemanusiaan. Ade pun berpesan kepada semua remaja agar terus bermimpi dan memaksimalkan ikhtiar untuk meraihnya, dari manapun kita berasal.

“Allah tidak  akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang mengubahnya. Punya mimpi yang tinggi itu wajib, tugas kita mengusahakan dan mencapainya, soal hasil pasrahkan kepada Allah,”  ujar Ade.

Rumah Gemilang Indonesia tempat Ade dibina merupakan pusat pemberdayaan pemuda produktif yang telah dijalankan LAZ Al Azhar sejak tahun 2009 yang berlokasi di Sawangan, Depok, Jawa Barat,  khusus untuk kalangan keluarga tidak mampu atau dhuafa. Di kampus RGI peserta diklat dibekali dengan keterampilan dan keahlian oleh para instruktur yang profesional di bidangnya. Terdapat enam  kelas keterampilan yang dibuka, yaitu, desain grafis, teknik komputer dan jaringan, fotografi dan videografi, menjahit dan tata busana, aplikasi perkantoran dan teknik otomotif.

Selama enam  bulan pula mereka digembleng menjadi pemuda berkeahlian, memiliki wawasan pengetahuan dan keagamaan yang luas, berakhlak baik dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi, serta memiliki semangat mandiri dan kemampuan leadership yang baik.

Sumber: Republika