OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 02 Oktober 2017

Kisah Muslim Pertama di Tanah Dominika

Kisah Muslim Pertama di Tanah Dominika

10Berita,  JAKARTA -- Ilyas Nassief merupakan keturunan Arab Kristen. Orang tua, bahkan kakek dan buyutnya, sudah tinggal di sekitar Karibia sejak seabad lalu.

Terlepas dari nama dan warisan, mereka telah terbiasa dengan budaya dan kosa kata lokal. Banyak di antara mereka merupakan pedagang generasi kedua dan ketiga yang menetap di wilayah ini sebagai orang Karibia.

Nassief mempelajari banyak agama saat belajar di Florida. Dia kemudian memilih Islam yang memiliki ajaran tauhid. Hatinya lebih menyukai tauhid yang lebih murna diterima pikiran.

Dia juga sempat belajar Islam di Timur Tengah. Dakwahnya semakin menyebar. Dia menjadi mentor bagi banyak Muslim setempat.

Sementara, Ibrahim Earl Charles adalah seorang Muslim awal di pulau ini. Dia memeluk Islam pada akhir '70-an.

Dia merupakan seorang penjual makanan halal yang bersaing dengan restoran lokal. Dia telah melihat banyak orang datang dan pergi, dan melihat Islam tumbuh di pulau ini.

Muslim di Dominika Lee Wilbur menulis di Islamicpopulation. com, banyak orang berpikir Dominika merupakan pegunungan yang menjulang dan hutan hujan yang rimbun. Mereka mungkin menganggap gambaran khas Karibia seperti anggur yang mengalir, berjemur di sela-sela musim karnaval, dan penduduk lokal yang santai dengan gimbal panjang.

Bahkan mungkin memikirkan sejarah kolonial dan populasi saat ini, yaitu 96 persen merupakan keturunan budak Afrika. Mereka tidak memikirkan benih Islam tumbuh dengan baik di sana. Muslim memang tidak membentuk populasi mayoritas, tetapi mereka adalah komunitas yang bersemangat dan berkembang. Populasi negara itu sekitar 70 ribu orang.

Sebanyak 300 orang di antaranya adalah Muslim. Sebagian dari mereka pergi ke negara-negara tetangga dengan populasi Muslim yang lebih besar, seperti Trinidad dan Guyana. Mereka belajar lebih banyak tentang Islam dan bagaimana untuk meningkatkan dakwah.

Sumber: Republika