“Laporan Pemuda Muhammadiyah Belum Direspon Polisi, Situs Hoax Seword Dilindungi Penguasa?”
10Berita - Saat ini pihak kepolisian belum merespon laporan Pemuda Muhammadiyah terhadap situs penyebar hoax seword.com. Patut diduga, website provokatif dan adu domba itu dibekingi penguasa.
Sinyalemen itu disampaikan pengamat politik Ahmad Lubis kepada intelijen (19/10). “Orang awam sudah mengetahui kalau situs seword isinya provokatif dan adu domba, tetapi polisi tidak merespon. Ini menandakan seword dilindungi tangan-tangan penguasa,” tegas Ahmad Lubis.
Ahmad Lubis mengungkapkan, seword sempat menggelar kerja sama dengan Kantor Staf Kepresiden (KSP) dalam lomba penulisan. “Pendiri dan pemilik seword juga pernah diundang Jokowi ke Istana,” papar Lubis.
Menurut Lubis, saat ini rakyat butuh keadilan dalam penegakan hukum, karena orang-orang yang dianggap berseberangan dengan pemerintah langsung bisa ditangkap. “Situs seword sudah dilaporkan LBH Perindo tidak ada respon, begitu juga Pemuda Muhammadiyah,” papar Lubis.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono membantah jika pihaknya tidak menindaklanjuti laporan terhadap situs Seword.com. Menurutnya, saat ini penyidik masih mengumpulkan bukti-bukti atas laporan tersebut. “Masih-masih dalam penyelidikan,” kata Argo seperti dikutip Republika (14/10).
Situs Seword dilaporkan oleh LBH Perindo ke Direktorar Kriminal Khusus Polda Metro Jaya tanggal 17 Februari 2017. Sudah masuk delapan bulan situs Seword dilaporkan, namun sampai saat ini belum ada titik terang terkait penanganannya.
Selain di Polda Metro Jaya, situs Seword.com juga dilaporkan ke Bareskrim Polri, pada 10 Oktober lalu. Laporan tersebut dibuat oleh Pemuda Muhammadiyah. Seword.com dinilai sebagai situs penyebar kebencian dan hoax.[]
Sumber : intelijen.co.id