OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 03 Oktober 2017

LAS VEGAS SHOOTING & MEDIA FRAMING "Memburukkan Citra Islam"

LAS VEGAS SHOOTING & MEDIA FRAMING "Memburukkan Citra Islam"


LAS VEGAS SHOOTING & MEDIA FRAMING

(by Agi Betha)

Kita semua patut berduka atas terjadinya pembantaian di Las Vegas kemarin. Dalam hitungan detik puluhan orang meregang nyawa. Hingga siang ini tercatat 58 tewas, dan 518 korban luka-luka.

Teroris jelas tidak beragama. Teror tidak diajarkan oleh agama. Agama apapun itu. Jadi kitapun patut heran jika ada media nasional dalam negeri yang gemar mengkait-kaitkan Teroris dengan agama. Dan maksudnya sangat jelas, yaitu menunjuk Agama Islam.

Framing. Framing itu sangat jelas, yaitu untuk memburukkan Islam. Dilakukan tanpa sedikitpun merasa jengah, bahwa wartawan dalam misi intelektualnya telah berbuat hal memalukan. Seolah takdir pers yang sejatinya adalah menjadi Tangan Tuhan untuk menuliskan kebenaran di dunia, telah dilupakan.

To inform people, to educate people, to entertain people. Tiga dasar tujuan pers itu kini telah berubah menjadi 'How to tell lies to people in shifty way'. Bagaimana cara menyampaikan sikap culas media dengan cara yang mulus. Agar akhirnya kebusukan yang diulang-ulang itu diyakini sebagai kebenaran.

Itulah yang dilakukan pers saat ini.

Pembantaian yg dilakukan oleh Stephen Paddock di Las Vegas, jelas bukan atas nama Islam. FBI dan Media-media AS langsung mengkonfirmasi hal itu. PADDOCK PASTI TIDAK AKAN DIJULUKI TERRORISTS, KARENA BUKAN MUSLIM. Seperti yang sudah-sudah, paling-paling nanti akan didiagnosa menderita sakit jiwa saja. Depresi.

Paddock adalah anak dari seorang perampok terkenal di Amerika. Bapaknya, Mister Benjamin Paddock, masuk dalam'The FBI's 10 Most-Wanted Fugitives List in 1968'. Si Bapak adalah pelarian dari penjara Texas.

Memalukan. Hal yang memalukan terjadi ketika membaca kabar-kabar dari media AS dan Inggris, ternyata malah lebih bisa dipercaya ketimbang media milik bangsa sendiri.

Hari ini tampak betul. Senang sekali media mainstream Indonesia mengangkat klaim ISIS itu. Padahal sudah jamak diketahui, hampir di tiap keonaran dunia ISIS selalu numpang tenar. Dan lucunya, justru sejak awal pers AS sudah ramai-ramai mengangkat pernyataan resmi FBI, yang Langsung Menolak Klaim ISIS tsb.

KADANG MEMBACA MEDIA MILIK BANGSA SENDIRI SEPERTI TENGAH MENJADI SAKSI TERJADINYA TRAGEDI.

DIMANA "DEVIDE ET IMPERA" BUKAN LAGI MISI PENJAJAH, TAPI TELAH DIADOPSI MENJADI CARA MEMFITNAH SAUDARA SENDIRI.

���

Sumber: Portal Islam