LEBEY, Surya Paloh: Tadi Ada Pohon Bicara ke Saya, Dia Bahagia Tinggal Di Meikarta
Meikarta mencatat belanja iklan terbesar sepanjang Januari-September 2017 untuk media televisi dan cetak. Berdasarkan data Nielsen Indonesia, proyek properti milik grup Lippo tersebut telah menggelontorkan dana Rp 1,2 triliun untuk promosi produknya. Angka ini merupakan yang terbesar dibandingkan dengan nilai iklan produk-produk lainnya.
Mega proyek dengan nilai investasi sekitar Rp 278 triliun tersebut melakukan grand launching pada 17 Agustus 2017 dan melakukan promosi sangat masif di berbagai media. Namun, proyek properti terbesar yang pernah dilakukan oleh grup Lippo ini menuai kontroversi karena belum menyelesaikan prosen perizinan serta belum mendapat rekomendasi dari Gubernur Jawa Barat.
Penilaian miring juga datang dari Guru Besar Perencanaan Kota dari Intitut Teknologi Bandung (ITB), Prof.Roos Akbar,M.Sc.,Ph.D. yang menilai Mega proyek Meikarta merusak struktur perencanaan kota. Demikian ditegaskan Dalam perbincangan dengan Republika.co.id, Kamis (31/8).
Roos Akbar mengungkapkan pihaknya meragukan Meikarta telah mengantongi izin prinsip untuk pembangunan tempat tinggal bagi dua juta orang seperti dikatakan pihak Meikarta dalam berbagai iklan di media massa.''Saya ragukan itu,'' tegas Roos Akbar.
Namun di satu sisi pemilik Media Group Surya Paloh justru mengapresiasi proyek mega Meikarta dengan menyebutnya sebagai langkah tepat bagi keberlangsungan masyarakat di masa depan.
Hal itu dipaparkan Surya Paloh saat bertemu CEO Lippo Group, James Riadi. Dia menyarankan agar grup bisnis itu fokus dalam menyelesaikan setiap tahapan Meikarta.
Apalagi, proyek itu dinilai menyerap sekitar 70.000 tenaga kerja. Surya menyatakan proyek properti itu dinilai dapat memberikan dampak kepada semua pihak.
"Bahkan tadi pohon-pohon di sini berbicara kepda saya. Katanya: dia merasa gembira tinggal di Meikarta," kata Surya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (13/10) seperti dilansir cnnindonesia.com. []
Sumber : republikin.com