Menyentuh Hati…. Profesor Ini Menyuruh Ibunya yang Sudah Berusia 80 Tahun Mencuci Piring, “Bu, Waktunya Cuci Piring Lho….”
10Berita - Cerita berikut ini mengajarkan kita agar jangan melihat sesuatu dengan mata, tetapi harus dengan hati, agar kita tahu kebenaran dibaliknya.
Pada suatu hari, beberapa mahasiswa datang ke rumah salah seorang profesornya untuk memenuhi undangan makan malam bersama.
Seusai makan, meja makan pun dipenuhi dengan piring dan gelas kotor.
Para mahasiswa tersebut kemudian buru-buru menawarkan diri untuk mencuci piring.
Tetapi, sambil tersenyum sang profesor melarang mereka dan berkata, “Santai saja, ada orang yang akan mencucinya.”
Sang profesor memasukkan semua piring dan gelas kotor tersebut ke bak cuci piring, kemudian menghampiri ibunya yang sudah berusia 80 tahun dan berkata, “Bu, waktunya cuci piring lho…”
Melihat kejadian itu, semua siswa pun tercengang. Profesor yang biasanya sopan, bagaimana mungkin sih memperlakukan ibunya yang sudah tua seperti itu?
Namun, tak disangka.
Sang ibu yang semula sedang duduk dengan murung, tiba-tiba berdiri dan langsung menuju ke bak cuci piring dan menghabiskan 30 menit penuh untuk mencuci semuanya.
Setelah ibunya selesai mencuci, sang profesor langsung mengambil handuk, mengeringkan tangan sang ibu, dan kemudian membimbingnya ke kamar untuk istirahat.
Setelah mengantar sang ibu masuk ke kamar, ia pun masuk kembali ke dapur dan mencuci kembali semua piring dan gelas yang tadi telah dicuci oleh ibunya.
Sang profesor kemudian berkata, “Seorang ibu selalu ingin melakukan sesuatu untuk anaknya. Meski pun ia sudah tua, tapi, ia akan senang mengetahui bahwa ia masih dibutuhkan anaknya untuk melakukan sesuatu. Karena tadi Ibu terlihat murung dan mungkin merasa sudah tidak dibutuhkan lagi, makanya saya menyuruhnya mencuci piring.”
Berbakti pada orang tua itu, selain kita melakukan segala sesuatu untuk mereka, kita juga harus mengerti dengan perasaan mereka.
Ketika seseorang merasa dibutuhkan. Hidup baru memiliki tujuan.
Dengan adanya tujuan, maka hidup pun menjadi bergairah dan baru bisa memancarkan cahaya.
Di mata orang tua, kita tetaplah anak kecil. Bahkan meski sudah dewasa, sebagai orang tua mereka akan selalu khawatir.
Jadi, berikan mereka kesempatan untuk melakukan sesuatu untuk kita. (jhony/rp)
Sumber: Gigcasa.com
Semoga banyak yang bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari cerita ini
Sumber[: www.beritaislamterbaru.org]