OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 31 Oktober 2017

MUSLIM HENGKANGLAH DARI PDIP

MUSLIM HENGKANGLAH DARI PDIP

10Berita - Pidato agitatif ibu Megawati Soekarnoputri beberapa waktu lalu cukup meresahkan umat Islam. Ia bilang, "Ustadz yang mendakwahkan akhirat sama saja dengan peramal masa depan."

Tidak peduli dengan ketersinggungan umat Islam, Ketum PDIP itu mengeluarkan statemen baru yang bersifat Islamophobia. Ia bilang: "Partai kami tidak takut sedikitpun kehilangan pemilih Muslim sekalipun partai kami mendukung UU Ormas".

Jika tidak takut kehilangan pemilih Muslim. Apakah ibu Megawati sendiri bukan seorang muslimah? Jika bukan muslim, bukan Kristen, apakah PKI?

Bung Karno, ayah Megawati sendiri tidak berani kehilangan pemilih Muslim. Karena itu, Soekarno mengajak NU dukung Nasakom, dan juga mendekati Syarikat Islam bergabung dengan rezim Nasakom, tapi ditolak.

Megawati tidak perlu jumawa, kemudian ibarat sampah,u menyepah umat Islam yang selama ini mendukungnya. Ingat, Megawati jadi presiden RI bukan karena pilihan rakyat, melainkan nasib mujur menggantikan Gus Dur yang lengser di tengah jalan.

Tanpa dukungan umat Islam, baik yang ada di PDIP maupun di luar, apakah Megawati bisa eksis jadi presiden? Apakah PDIP bisa hidup tanpa dukungan umat Islam? Memangnya non Islam di Indonesia ada berapa persen, sehingga beraninya meremehkan pemilih Muslim. Apakah PDIP merasa hebat dengan dukungan 20 juta suara PKI seperti yang pernah diungkapkan oleh Ribka Ciptaning Proletariyati?

Sekarang terpulang kepada umat Islam, atau siapa saja yang mengaku dirinya Muslim. Apakah masih mau mendukung partai yang sama sekali tidak menghargai dan tidak menghendaki kehadiran anda di kandang banteng? Apakah masih mau bergabung dengan partai yang jelas-jelas mendukung UU Ormas yang represif dan zalim? Semoga Allah berkenan menunjuki jalan hidayah. Amin...!

Jogjakarta 30/10/2017
Irfan S. Awwas

Sumber:KONTENISLAM.COM