OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 01 Oktober 2017

Ngeri, Rusia Jadikan Suriah Medan Uji Coba Senjata-senjata Ini

Ngeri, Rusia Jadikan Suriah Medan Uji Coba Senjata-senjata Ini


10Berita, Moskow – Media Sputnik mengakui bahwa pasukan Rusia hanya dalam waktu dua tahun melakukan uji coba 162 senjata di Suriah. Media itu juga mengatakan bahwa tugas angkatan bersenjata Rusia di Suriah adalah tugas terbesar negara di luar negeri.

“Rusia menguji senjata terbaru dalam pertempuran. Dan kira-kira 162 model senjata modern dan yang dikembangkan telah diuji,” kata media itu seperti dikutip Arabi21, Ahad (01/10). Berikut sejumlah senjata yang diujicobakan:

Armada Tempur Udara

Sarana utama untuk mendukung rezim Bashar Assad adalah armada udara. Sejak 2015, pesawat pembom Su-24M dan pesawat tempur Su-25SM telah beroperasi. Pada tahun 2016 Su-35S ditempatkan di pangkalan Hameimim yang kemudian di-upgrade menjadi Su-27. Pada bulan Juni 2017 Rusia mengirim pesawat tempur Su-27M3 dan rudal jarak menengah terbaru kepada Presiden Suriah Bashar Assad.

Rusia menggunakan pesawat sukhoi dalam perang Suriah, termasuk pesawat tempur jenis Su-34 dan Su-300SM. Untuk menghancurkan target darat, angkatan udara Rusia menggunakan rudal anti-tank (PTO), Sturm, sistem anti-tank Vijr dan X-25M-29T. Selain itu, pasukan juga dilengkapi rudal IR-73 / ER-27.

Pasukan Rusia juga menggunakan berbagai jenis bom: (CAP-500 / CAP-500KR) dan bahan peledak (PITAB 500S / FAB-500M / 54V atau FAB250-270 / atau CB 100-120) A atau 2.5 RT / RBK 500 SOB-0.5) dan granat (Agitab 500-300).

Pasukan Rusia juga menggunakan M-8, M-24, M-28, ATS, dan K25-Crocodile. Helikopter terlibat dalam operasi perlindungan, operasi pencarian dan penyelamatan, dan penghancuran sekelompok pasukan dan kendaraan lapis baja, menggunakan PTO dan Ataka dan Fikhr. Tentara dilindungi dari serangan darat dengan menggunakan sistem radio Presiden-S. Selama beroperasi di Suriah, Rusia mengklaim hanya kehilangan empat helikopter.

Pesawat pembom strategis Tu-160 dan T-95S juga digunakan di langit Suriah. Pada tanggal 17 November, bersama dengan T2-M3, dilakukan serangan intensif dengan menggunakan rudal jelajah.

Militer Rusia juga menggunakan pesawat tak berawak (drone) Orlan-10, Enix-3, dan Vorbost angkat berat, dengan total 70 pesawat di Suriah.

Untuk memastikan keamanan penerbangan di wilayah sekitar basis pelabuhan Tartous dan basis udara Hameimim menggunakan stasiun radar, sistem perang elektronik dan pertahanan udara.

Armada Tempur Laut

Salah satu peristiwa terpenting dalam operasi Rusia Suriah adalah penembakan rudal jelajah Kalibr dari laut. Ini pertama kali digunakan pada tanggal 7 Oktober 2015, ketika kapal-kapal armada Laut Kaspia dari 21631 Buyan (Dagestan, Grad Sviheisk, Veliki Ustiug dan Oglic) menembakkan empat rudal.

Rudal tersebut juga diluncurkan dari kapal selam: kapal selam diesel dan listrik Rostov na Dano dari Proyek 636.3 Varshevenka.

Sementara kapal penjelajah angkatan laut Rusia Admiral Kuznetsov digunakan mengangkut pesawat tempur Su-33 dan M-29K. Dan kapal pesiar Moskva digunakan untuk melindungi pangkalan Hameimim, yang dilengkapi dengan 64 rudal dan beriringan dengan kapal penjelajah Varyag.

Armada Tempur Darat

Militer Rusia menggunakan kendaraan tempur jenis Typhoon-K dan Typhoon-O. Selain itu, kendaraan peluncur roket Tus-1 Boratino dan TOS-1A Solentsbjoks memainkan peran penting dalam operasi serangan.

Pada awal bulan September 2017, perusahaan alat-alat tempur Rusia menyatakan telah menguji kendaraan tempur baru jenis tank “Terminator” di Suriah.

Pesawat pembom Tu-95

Drone Orlan-10

Pesawat tempur Su-27

Peluncuran rudal Kalibr

Tank "Terminator"

Sumber: Arabi21
Redaktur: Ibas Fuadi

 

Sumber: Kiblat.