OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 03 Oktober 2017

Penulis Yahudi Ungkap Cara Mossad Rekrut Pejabat Arab, Jangan-Jangan Indonesia Juga?

Penulis Yahudi Ungkap Cara Mossad Rekrut Pejabat Arab, Jangan-Jangan Indonesia Juga?


10Berita – Sebuah buku karya seorang penulis Yahudi mengungkapkan cara yang digunakan dinas intelijen luar negeri Zionis “Mossad” dalam merekrut para pejabat keamanan dan pemerintah Arab yang melakukan perjalanan ke Eropa untuk komitmen kerja atau melakukan latihan.

Buku berjudul “Operations Master” yang diterbitkan baru-baru ini adalah sebuah buku biografi mantan Komandan Operasi Mossad, Mike Harare. Yang disebutnya sebagai penjagal Mossad. Buku ini diterbitkan bersamaan dengan laporan media massa Zionis yang membicarakan tentang “peran para agen dalam menetukan nasib perang 1973”.

Menurut buku yang ditulis Aharon Klein ini, sejak tahun 1950-an Mossad gigih menempatkan para perwiranya di ibukota-ibukota Eropa yang menjadi tujuan para pegawai dan perwira senior Arab untuk membangun hubungan dengan mereka sampai merekrut mereka agar Zionis Israel bisa mendapatkan informasi intelejen sangat penting tentang negara-negara Arab, terutama negara-negara yang dalam kondisi konflik dengan penjajah Zionis.

Buku ini menyatakan bahwa kalangan yang menjadi target secara khusus adalah mereka para perwira yang dikirim negara-negara Arab untuk bergabung dalam kursus-kursus militer komplementer di ibukota-ibukota Eropa dan para pejabat yang datang ke Eropa baik untuk tugas kerja atau menghabiskan liburan, selain para anggota korps diplomatik Arab.

Buku ini mengingatkan bahwa pada awalnya Mossad fokus merekrut tokoh-tokoh dari negara-negara yang dalam kondisi konflik langsung dengan Israel, terutama Mesir, Suriah, Libanon dan Irak, namun upaya merekrut ini mencakup warga dari negara-negara lain.

Menurut buku ini, para perwira Mossad berinisiatif segera berkomunikasi dengan para tokoh yang menjadi target rekrutmen dengan menggunakan identitas palsu untuk menutupi apabila komunikasi terjadi.

Dijelaskan bahwa para perwira Mossad dalam banyak kesempatan sengaja mengajukan diri mereka kepada para pejabat Arab sebagai perwakilan dari pusat-pusat penelitian politik dan strategi Eropa. Di saat target setuju menerima pengajuannya maka dia akan meminta target menyampaikan infomrasi yang berkaitan dengan bidang kerjanya dan spesialisasi tugas di negaranya.

Penulis memberikan contoh seorang perwira senior yang dekat dengan sebuah rezim pemerintahan salah satu negara yang berbatasan dengan Palestina, berangkat ke Spanyol setelah terjadi perselisihan antara dirinya dengan penguasa negara tersebut.

Setelah Mossad mendapatkan informasi seputar kondisi yang berkaitan dengan adanya perwira senior tersebut di Madrid, maka Mossad memutuskan untuk bertindak merekrutnya, terutama setelah diketahui bahwa dia adalah orang yang “suka harta”.

Mossad menugaskan Kepala Tim Mossad di Eropa, Mike Harare, untuk berangkat ke Madrid dengan tujuan mulai komunikasi dengan perwira senior Arab tersebut. Agar dia mengajukan diri secara langsung untuk bekerja sebagai wakil dari sebuah pusat penelitian Eropa.

Harare terkejut ketika perwira senior Arab tersebut menyetujui pengajuan dirinya dan dia menyerahkan dokumen militer penting tentang situasi militer di negaranya dalam pertemuan pada hari kedua. (Pip/Ram)

Sumber: eramuslim