OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 07 Oktober 2017

Surat Kabar Swiss: Upaya Pemboikotan Qatar Gagal Total

Surat Kabar Swiss: Upaya Pemboikotan Qatar Gagal Total


Pusat ekonomi global berharap Qatar segera atasi dampak krisis. (aljazeera.net)

10Berita – Bern. Ulrich Schmid, seorang jurnalis regional untuk kawasan Timur Tengah, menulis sebuah artikel tentang pemboikotan Qatar. Dalam tulisannya yang berjudul ‘Pemboikot Munafik, dan Boikot Ironis Mereka’ itu, ia menyebut bahwa pemboikotan atas Qatar telah gagal total.

Schmid menambahkan, yang sebaliknya terjadi adalah fakta bahwa Doha sangat cepat dalam menanggulangi dampak pemboikotan. Doha mampu mengamankan laju politik dan ekonominya. Meskipun di sisi lain mereka tertekan akibat pemboikotan, lanjutnya.

“Meskipun ada pemboikotan dan upaya penyerangan padanya, juga tudingan-tudingan teroris yang dialamatkan padanya, serta banyaknya kalimat yang memojokkannya, Qatar ternyata tidak tunduk pada para pemboikot,” kata Schmid.

Secara umum, kata Schmid lagi, pemboikotan akan menyebabkan keadaan jadi sulit. Terutama karena dilarangnya aktivitas investasi dan menghalangi aktivitas darat, laut dan udara. Semua itu yang menyebabkan kerusakan pada Qatar. Namun begitu, negara-negara pemboikot gagal dalam memaksa Qatar untuk tunduk.

Schmid menambahkan, pusat ekonomi global menaruh harapan agar Qatar mampu dengan cepat mengatasi krisis yang terjadi. Sehingga dengan begitu laju ekonomi akan kembali stabil.

Dengan adanya pasar energi global yang terbuka, lanjut Schmid, akan membuat Doha mampu bertahan di tengah krisis dalam waktu yang lama. Ia mengingatkan, Qatar merupakan pemilik 13% cadangan gas dunia.

Sedangkan negara-negara pemboikot, tambahnya, tidak akan bisa menghentikan laju ekspor gas Qatar. Karena hal itu akan membuat Tiongkok dan Jepang murka. Padahal Riyadh sangat bergantung pada dua negara itu untuk menyukseskan ‘Visi 2030’-nya.

Menurut Schmid, para pelaku pemboikotan Qatar akan mendapati adanya kontradiktif dan ironis. “Sebagai pemeran utama, Arab Saudi, Uni Emirat, Bahrain dan Mesir, tidak akan bisa mendispensi gas Qatar,” katanya. (whc/)

Sumber: Al-Jazeera, dakwatuna