OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 05 Oktober 2017

Suripto SH: Antara Kebangkitan PKI, Masa Depan Kita, dan Kedaulatan Indonesia (Bag 1)

Suripto SH: Antara Kebangkitan PKI, Masa Depan Kita, dan Kedaulatan Indonesia (Bag 1)

Oleh : Suripto SH (Pengamat Intelijen, Pertahanan dan Keamanan)

1. Pada tahun 1972 saya bersama Prof Fuad Hasan dan Jenderal Soemitro Pangkopkamtib datang ke Pulau Buru. Kesimpulan saya adalah 90% tapol tidak paham politik. Mereka terbawa suasana dan menjadi ‘korban’ perseteruan elit politik era Perang Dingin. Yang sadar ideologi hanya 10% saja.

2. Perhitungan saya waktu itu dari 7 juta anggota PKI ada sekitar 200.000 anak keturunannya yang masih berusia di bawah 12 tahun, 20 tahun ke depan seberapa besar mereka ini menjadi ancaman? Sehingga saya terus berusaha mancari tahu di mana saja dan oleh siapa saja mereka ini dibina. Sehingga saya usulkan agar ada program untuk melakukan penelusuran secara mendalam terhadap mereka.

3. Ternyata ada yang dibina dan ditampung oleh yayasan, beberapa di antaranya yasasan Katolik. Tidak ada yayasan atau organisasi Islam yang membina mereka. Sekarang mereka berusia 40-45 tahun.

4. Pengikut PKI itu sama seperti pecandu narkoba. Harus dibina agar sembuh. Jadi kalau sekarang orang ramai bicara soal kebangkitan PKI itu sebenarnya tergantung pada 2 faktor; yaitu pertama siapa aktor-aktor yang memotivasi, dan kedua faktor-faktor lain yang mempengaruhi.


KOMUNISME ADALAH SPARING PARTNER KAPITALISME

5. Deng Xiao Ping mencetuskan ide ‘One State Two Systems” (satu negara, dua sistem) sehingga Cina yang dulunya adalah negara komunis berubah menjadi negara kapitalis (kapitalisme negara, state capitalism).

6. Cina daratan sekarang ini berusaha melakukan hegemoni untuk menguasai dunia, bersaing dengan USA dan sekutu-sekutunya. Salah satunya melalui proyek OBOR (One Belt One Road) untuk menghidupkan kejayaan jalur sutra perdagangan dunia, dengan biaya 1 Trilyun USD (dari sekitar 28 T cadangan duit Cina).

7. OBOR dibangun di darat dan laut ke Eropa dan Amerika melalui berbagai negara di Asia Pasifik dan Afrika.

8. Salah satu jalur OBOR melewati Myanmar yang dari dulu dikenal sebagai jalur narkoba bagian dari segitiga emas narkoba di Asia (Burma, Laos, Thailand) sejak zaman Perang Candu. Saat ini saja kita lihat berton-ton narkoba masuk ke Indonesia dan mulai menyasar anak2 SD. (Apa jadinya kalau jalur segitiga emas narkoba Asia Tenggara itu terintegrasi dengan jalur infrastruktur OBOR Cina?)

9. Itulah mengapa Rohingya dibantai rezim junta militer Myanmar karena mereka sudah menjadi komprador dan bodyguard strategi global Cina melalui pembangunan infrastruktur, invasi dan investasi penguasaan Asia Tenggara. Pelabuhan internasional Cina akan dibangun di Myanmar yang punya akses laut ke Samudera Hindia, dan akan dilengkapi dengan jalur pipa gas. (Akses laut Cina selama ini harus melalui Laut Cina Selatan dan Selat Malaka).

10 Di samping itu banyak negara di Asia Tenggara yang sudah dikuasai Cina seperti Laos, Kambodia dan Malaysia. Banyak tanah di sekitar KL yang sudah dikuasai Cina. Cina akan mebuaat kota baru di negara-negara luar Cina sebagai ibukota Cina. Di Malaysia akan dibangun kota baru dilengkapi jalur KA ke Beijing via Johor Baru dengan anggaran Rp 500 Trilyun.

11. Meikarta juga diproyeksikan sebagai kota baru untuk persinggahan warga Cina dengan anggaran Rp 278 T. Semua adalah proyek ekspansionis hegemonis Cina untuk menguasai negara-negara di Asia.

Sumber: Eramuslim