OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 05 Oktober 2017

TNI-Polri Sering Beda Pendapat, Dahnil: Bisa Jadi Presiden Tidak Memimpin

TNI-Polri Sering Beda Pendapat, Dahnil: Bisa Jadi Presiden Tidak Memimpin

10Berita, Surakarta – Ketua umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzhar Simanjuntak menyebut ada kejanggalan dan keanehan dalam pemerintahan Indonesia, terutama seringnya beda pendapat antara TNI dan Kepolisian.

Salah satu peda pendapat yang disoroti Dahnil antara kedua instansi tersebut adalah terkait kebangkitan PKI di Indonesia. Saat Panglima TNi menyebut ancaman kebangkitan partai itu, sebaliknya Kepolisian RI justru menyangkal. Bahkan menurut mereka, saat ini PKI sudah tidak ada lagi di Indonesia.

“Temen-temen ini berasa ada yang aneh nggak dengan Republik ini? Kok bisa dalam satu negara, TNI dan Polisi berbeda pendapat,” ujar Dahnil di Masjid Baitul Makmur, Solo Baru, Sukoharjo pada Rabu (04/10) malam.

“TNI bilang, ini ada komunis yang mau bangkit, ini bahaya sekali. Polisi bilang nggak ada tuh PKI, nggak ada tuh komunis. Kok bisa? ” imbuhnya.

Menurut Dahnil hal tersebut terkait dengan peran kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Tak hadirnya Jokowi itu bedampak perbedaan pendapat TNI dan Polisi pada kebijakan publik yang urgent seperti halnya status keberadaan PKI di Indonesia.

“Kemungkinan, bisa jadi Presiden kita itu tidak memimpin. Jadi Presiden tapi tidak memimpin, yang memimpin entah siapa. Sehingga karena enggak ada yang memimpin ini bisa beda-beda (kebijakan),” tuturnya.

Dahnil lantas membandingkan atmosfer di PP Pemuda Muhammadiyah. Menurutnya, jika beda pendapat seperti itu terjadi dia mengaku akan sangat marah dan langsung menertibkan agar tidak terjadi perpecahan di organisasi.

“Beda lagi kalau memang nggak resmi. Bisa jadi antara mantan ketua, dengan ketua umum yang sah. Itu nggak masalah”, tambahnya.

Reporter: Usamah Rabbani
Editor: Imam S.

Sumber: Kiblat