OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 10 Oktober 2017

Ustadz Arifin Ilham Doakan Para Penghujatnya K

Ustadz Arifin Ilham Doakan Para Penghujatnya

Usai mempublikasikan pernikahan ketiganya, Ustadz Arifin Ilham banyak yang memberikan dukungan dan apresiasi. Namun, ada juga segelintir orang yang menghujatnya. Bukannya marah dan balas menghina, pimpinan Majelis Zikir Az-Zikra itu justru mendoakan para penghujatnya.

Allahumma ya Allah maafkanlah sahabat hamba yang memfitnah hamba, maafkan sahabat hamba yang menghujat hamba, hamba yang difitnah dan dihujat ikhlas rela memaafkannya karena cinta sayang hamba pada mereka dan umat nabi Muhammad SAW karena Engkau...aamiin.

Berikut tanggapan lengkap Ustadz Arifin Ilham seputar mengapa ia mempublikasikan pernikahannya yang ketiga.

Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuhu.

SubhanAllah sahabat sholehku, sungguh Islam mengajarkan umatnya supaya pernikahan itu dipublikasikan. 

Rasulullah saw bersabda, 

“A’linuu haadzan-nikaaha waj-‘aluuhu fi’l-masaajidi wadh-ribuu ‘alaihid-dufuufa (umumkanlah pernikahan, selenggarakanlah di masjid dan bunyikanlah  tetabuhan)” 

(HR Ahmad dan Tirmidzi).

Rasulullah saw bersabda,

“Kumandangkanlah pernikahan dan rahasiakanlah peminangan” 

(HR Ummu Salamah ra). 

Sebaliknya sembunyi sembunyi bukan hanya jauh dari sunnah apalagi syiar, malah justru menimbulkan mudhorot besar dan banyak fitnahnya.

Padahal dia berjalan dengan istrinya difitnah berzina. Jelas salah yang memfitnah tetapi juga salah yang tidak mengumumkan pernikahannya karena membuka peluang fitnah.

Da'wah terbaik bukan hanya memberi contoh tetapi menjadi contoh nyata. 

Rasulullah menggendong sayyidah Aisyah saat menyaksikan perlombaan kuda, mengangkat sayyidah Shofiyyah naik onta dan banyak lagi kisah indah Rasulullah.

Dari Zaid bin Tsabit, ia berkata tentang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam : “Beliau orang yang suka bercanda dengan istrinya” (HR Bukhari)

Jelas ini tontonan terindah bagi para sahabat yang menyaksikan ini, tetapi menjadi TUNTUNAN da'wah dan uswah hasanah terindah bersikap terbaik kepada keluarga dihadapan umat.

Tontonan pun berubah menjadi tuntunan mulia

Apalagi da'wah di era media sosial benar benar tantangan besar bukan lagi "katanya atau kisahnya saja, mana buktinya?!"

Karena itulah dibutuhkan bukti contoh nyata bahwa SYARIAT ALLAH itu memang sangat MEMBAHAGIAKAN bagi hamba hamba yang beriman kepada Nya dan RasulNya.

Jangan bermesraan bercumbu rayu dipublikasikan, jelas ini sangat memalukan, tetapi kebahagiaan, kebersamaan dan pendidikan yang menjadi contoh kebaikan hidup berumah tangga.

Khusus untuk poligami hanya bagi yg mampu dengan SYARAT SYARAT yang sangat berat, terutama kesiapan istri pertama dan keluarga, kalau tidak siap dan tidak mampu melakukannya, malah berakibat hancurnya bahtera rumah tangga, "untuk apa poligami kalau hanya berakhir dengan hancurnya rumah tangga", maka bersabarlah dan berbahagialah dengan CUKUP SATU ISTRI SAJA!

Any way, kalau hati itu bersih karena keindahan imannya, maka ia memandang apapun dengan bersih pula, penuh dengan kebaikan, kesantunan bahasa dan kemuliaan bersikap, tetapi sebaliknya kalau hati itu kotor, maka ia memandang apapun dengan buruk sangka, bahasa kedengkian dan penuh hujatan kebencian.

Pepatah Arab mengatakan, "Kalau hati sudah ridho disebut namanya saja sudah senyum senang, tetapi kalau hati sudah benci melihat gantungan bajunya saja sudah manyun ingin membuangnya".

Allahumma ya Allah maafkanlah sahabat hamba yang memfitnah hamba, maafkan sahabat hamba yang menghujat hamba, hamba yang difitnah dan dihujat ikhlas rela memaafkannya karena cinta sayang hamba pada mereka dan umat nabi Muhammad SAW karena Engkau...aamiin.

Semoga Allah selalu berkahi persahabatan dan harakah da'wah kita...aamiin.

Sumber: Wajada