Anakku, Bersamalah Allah Selalu
Oleh: Yuyun Rumiwati (Praktisi Pendidikan Anak)
Permata indah dalam mahligai pernikahan, yaitu kehadiran buah hati.
Tak ingin mereka tumbuh sendiri, harus dibimbing dalam balutan kasih ilahi.
Anakku.. maafkan kami jika kami serasa memaksamu.
Dengan berbagai hafalan Qur'an, hadist, doa dan lainya.
Kadang kami lupa pahamkan yang lebih mendasar dari itu. Keimanan, ketauhidan, aqidah sebagai spirt mendasar mengapa kamu harus belajar segala ilmu tersebut sejak dini.
Ilmu itu bekal yang akan terus tumbuh dalam jiwamu.
Laksana Lukman berharap, "jangan pernah sekutukan Alloh. Kami pun berharap Allah selalu satu di hatimu. Yang selalu mengawasimu, menolongmu, memudahkanmu, meluaskanmu, mengasihimu. Karena itulah kami menemanimu dengan senandung Asma'ul Husna di setiap waktu. DengaNya kau tak kan merasa putus asa. Dengan-Nya kau tak pernah takut akan celaan manusia. Dengan-Nya kau tak kan mudah menukar dinnmu dengan dunia (pangkat, jabatan dan kekuasaan). Seperti pejabat dan penguasa era mulkan jabariyan.
Anakku,..
Yang kami khawatirkan jika Allah hilang dari hatimu nak,..
Mungkin engkau hafal sholat beserta syarat sah dan rukunnya.
Mungkin kau pun hafal dengan dalil sholat dan keutamaan-keutamaannya.
Bahkan bahasa Arab dan Al-Qur'an pun pernah kau hafal.
Tapi ketika badai kehidupan menerjang kau lupa hakikat ilmu yang kau punya.
Al-Qur'an bukan lagi menjadi hukum tertinggi dalam hidupmu.
Sholat tak lagi mampu mencegah kemungkaran. Justru engkau lebih gandrung dengan pemikiran-pemikiran musuh agamamu.
Kau jadikan tafsir hermaunitika sebagai landasar memahami agamamu. Kau jadikan kebebasan dan HAM sebagai standar untuk mengambil hukum dan meninggalkan sebagian hukum kitab tuhanMu.
Karena zaman ini adalah zaman penuh fitnah.
Jangan lepaskan hatimu denganNya. Pegang warisan nabimu Al-Qur'an dan Sunnah. Cintai orang mukmin. letakkan dunia di tangan bukan di hati. [syahid/]
Sumber:voa-islam.com