OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 17 November 2017

Berkawan Mesra, Zionis Israel Berbagi Laporan Intelejen Dengan Arab Saudi

Berkawan Mesra, Zionis Israel Berbagi Laporan Intelejen Dengan Arab Saudi

10Berita – Sebuah situs web terkemuka di Saudi menerbitkan sebuah wawancara yang mengguncangkan Dunia Arab dan Islam. Pasalnya dalam berita yang diterbitkan, mengungkapkan kerjasama dengan Kepala Staf Militer Zionis Israel untuk melawan melawan Syiah Iran.

Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan oleh Elaph pada hari Kamis (16/11/2017), Letnan Jenderal Gadi Eisenkot mengatakan bahwa Israel siap untuk berbagi informasi intelijen untuk menghadapi “ancaman” yang diajukan oleh Teheran.

Militer Zionis Israel mengkonfirmasi isi wawancara tersebut, sebuah peritiwa langka mengingat bahwa Arab Saudi dan Israel tidak memiliki hubungan diplomatik formal.

Dalam wawancara tersebut, Eisenkot menyebut Iran sebagai “ancaman terbesar dan sejati” bagi Timur Tengah, menuduhnya mendukung kelompok bersenjata di seluruh wilayah tersebut.

Gedi menegaskan bahwa sudah saatnya untuk menghentikan penyebaran pengaruh Syiah Iran.

Dalam wawancara dengan Al Jazeera, Anna Ahronheim, koresponden militer untuk Jerusalem Post, mengkonfirmasi laporan tersebut, dan mengatakan bahwa wawancara dilakukan oleh seorang wartawan Druze Israel di Tel Aviv.

“Ini kesepakatan yang cukup signifikan,” kata Ahronheim, mencatat bahwa Eisenkot bahkan tidak memberikan wawancara ke kantor berita Israel.

“Melakukan hal ini jelas merupakan langkah besar bagi Eisenkot.”

Seorang kepala staf Zionis Israel berbicara dengan sebuah outlet berbahasa Arab terakhir kali adalah dengan Al Jazeera.

Ahronheim mengatakan bahwa meskipun tidak mungkin kedua negara segera bekerja sama dalam berbagi intelijen secara luas, mereka dapat bekerja sama lebih erat terutama mengenai Iran.

Namun Eisenkot mengatakan dalam wawancara bahwa Israel tidak memiliki kepentingan untuk melancarkan serangan terhadap Hizbullah yang terkait dengan Iran di Lebanon.

Israel telah semakin banyak membuat aliansi publik dengan Arab Saudi menyusul resminya Donald Trump sebagai presiden AS awal tahun ini.

Sebelumnya pada bulan Juni lalu, Menteri Intelijen dan transportasi Zionis Israel, Yisrael Katz menyarankan Raja Salman untuk mengundang PM Benjamin Netanyahu ke ibukota Riyadh untuk membangun hubungan diplomatik penuh.

Katz juga mengatakan Raja Salman harus mengirim anaknya, Putra Mahkota Mohammed bin Salman, ke Tel Aviv. (JI/Ram)


Sumber : Eramuslim