Dilarang Berceramah Di Garut, Ini Respons Menyejukkan Ustadz Bachtiar Nasir
10Berita - Apa respons Ustadz Bachtiar Nasir (UBN) soal pelarangan dirinya berceramah di Garut oleh Pengurus Cabang Nahdlatul 'Ulama (PCNU)? Bukan marah, pimpinan Al Qur'an Learning Centre itu memberikan jawaban menyejukkan. Dia justru mengajak umat Islam untuk bersatu.
Seperti dilansir dari Panjimas, UBN meminta umat jangan pernah putus asa untuk bersatu dan mempersatukan.
“Apapun yang terjadi, jangan mengorbankan persaudaraan dan persatuan kita, maka jangan putus asa untuk bersatu.”
UBN menegaskan, berbeda itu pasti, tapi Al Qur’an melarang kita berpecah belah. Sebab hal itu akan membuat umat gagal, dan akan dikuasai oleh musuh, kemudian kehilangan kekuatan.
“Saya berpesan untuk jangan terprovokasi, jangan merasa terintimidasi. Keep positive, tetap bersaudara, dahulukan ukhuwah, nomor sekiankan kepentingan pribadi dan kelompok.”
UBN melanjutkan, agar umat bersatu, karena Allah akan menolong kita. Kalau Allah sudah menolong, tidak akan bisa kita dipecah belah. Kita buat iblis putus asa untuk memecah belah kita.
“Dan jangan biarkan setan itu berada diantara shaf-shaf kita. Yuk, rapatkan barisan, kita buat setan-setan itu merintih, sehingga tidak bisa memecahkan kita, umat Islam.”
Seperti diberitakan, UBN dan KH Ahmad Shabri Lubis dilarang berceramah oleh PCNU Garut. Dalam suratnya bernomor: 0213/PC/A.II/D-2/XI/2017, tertanggal 5 November 2017, ditujukan kepada Ketua DKM Masjid Agung, menyatakan keberatan atas kehadiran keduanya dalam Tabligh Akbar Ahad, 11 November 2017, di Alun-alun Garut.
“Berdasarkan informasi yang kami terima dan setelah melakukan Cross Check di lapangan, diinformasi adanya kegiatan acara Tabligh Akbar yang tausyiahnya akan diisi oleh Ustadz Bachtiar Nasir dan KH. Ahmad Shabri Lubis.”
“Setelah kami mendapatkan masukan dari berbagai pihak, terutama warga Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Garut, diketahui da’i ini selalu memberi tausyiah yang tidak menyejukkan, bahkan cenderung melukai perasaan sebagian warga Indonesia dan menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat,” tulisnya.
Demikian bunyi surat yang ditandatangani oleh KH. Rd. Amin Muhyiddin Maulana (Rais Syuriah), KH. Aceng Naufal Mimar (Katib), KH. Atjeng Abdul Mujib (Ketua Tanfidziyah) dan Ir. Deni Rangga Jaya (Sekretaris). Surat itu ditembuskan ke Kapolres Garut dan MUI Kabupaten Garut.
PCNU Garut secara tegas mendukung kegiatan Tabligh Akba, tetapi menolak keras kehadiran Ustadz Bahtiar Nasir dan KH. Shabri Lubis. Dalam surat itu, Ketua DKM Masjid Agung Garut didesak agar mengganti penceramah dengan ulama yang menyejukkan.
“Jika Bahtiar Nasir tetap diizinkan hadir dan menyampaikan tausyiah di acara tersebut, maka dikhawatirkan ada gerakan massa penolakan yang membuat situasi daerah tidak kondusif. Karena itu kami memohon agar Ketua DKM Masjid Agung tidak memberikan izin terhadap rencana kehadiran kedua ustadz tersebut.”
Sumber : Wajada