Felix Siauw, Bachtiar Nasir, dan Shabri Lubis Ditolak, Hastag #IndonesiaDamaiTanpaBanser Digalang
10Berita- “Akhir-akhir ini terasa persaudaraan dan persatuan umat Islam seolah tercabik oleh ulah sesama Muslim. Kita mudah berpecah dan diadudomba atas nama kepentingan sempit. Mari kembali pulang kepada ajaran Islam, hayati pesan Qur’an tentang persatuan ummat”.
Kalimat keprihatinan itu ditulis tokoh Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Ustadz Fahmi Salim Zubeir di akun Instagram “Fahmisalimz”.
Belakangan, tiga da’i kondang ditolak memberikan ceramah agama di sejumlah tempat. Yakni, Ustadz Felix Siauw, Ustadz Bachtiar Nashir (UBN), dan KH Ahmad Shabri Lubis.
Felix Siauw ditolak di Bangil, Jawa Timur, sementara KH Ahmad Shabri Lubis dan UBN ditolak oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Garut.
Reaksi beragam datang dari banyak pemikir dan tokoh Islam. Ustadz Abdullah Haidir di akun Twitter @abdullahhaidir1 menulis: “Mereka merasa makin jumawa…..pihak keamanan kemana ya?”. Komentar itu menanggapi cuitan akun @Goethe_id: “Setelah Ustad @felixsiauw dijegal di Bangil, giliran UBN dan KH. Sobri Lubis dijegal di Garut.”
Senada dengan itu, Ustadz Haikal Hassan di akun @haikal_hassan menggalang hastag atau tanda pagar (tagar) #IndonesiaDamaiTanpaBanser. “Mari ramaikan #IndonesiaDamaiTanpaBanser,” tulis @haikal_hassan.
Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan mengkritik tindakan Gerakan Pemuda (GP) Ansor Bangil dan sejumlah organisasi sayap Nahdlatul Ulama (NU) lain yang menolak kedatangan Felix Siauw di Masjid Manarul Gempeng, Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (4/11). Felix Siauw rencananya akan menjadi pemateri dalam sebuah forum diskusi.
Penolakan ini, menurut Amirsyah, terlalu terburu-buru. Penolakan tidak bisa dilakukan hanya berdasarkan prasangka bahwa Felix Siauw akan mempromosikan gagasan khilafah sebagaimana yang kerap dilakukannya ketika Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) masih ada.[]
Sumber : intelijen.co.id