OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 08 November 2017

Ini Masjid Pertama yang Berdiri di Ranah Minang

Ini Masjid Pertama yang Berdiri di Ranah Minang

10Berita , PADANG -- Tidak banyak yang tahu, Masjid Ishlah merupakan masjid pertama yang berdiri di Ranah Minang. Selain Sumatra Barat, Ranah Minang atau Tanah Minang juga meliputi sebagian daratan Riau, bagian utara Bengkulu, bagian barat Jambi, bagian barat daya Aceh, hingga ke Negeri Sembilan di Malaysia.

Berlokasi di Pariangan, Tanah Datar, Sumatra Barat, berdirinya Masjid Ishlah yang disebut juga dengan Masjid Tuo ini menandai masuknya Islam ke Ranah Minang. Menurut salah satu pemuka adat di Nagari Pariangan, Datuak Mangkudum, Masjid Tuo ini pertama kali dibangun pada abad ke-11.

Sejak pertama dibangun, Masjid Tuo telah mengalami tiga kali renovasi dan satu kali pemindahan lokasi. "Mulanya, Masjid Tuo terletak tidak jauh dari lokasi berdirinya saat ini. Dipindah ke tengah perkampungan agar mudah diakses masyarakat," ujar bapak dengan nama asli Dalimi Kasim ini.

Masjid Tuo memiliki ciri khas bangunan adat Minangkabau dengan kubahnya yang dibentuk bagonjoang. Terdiri dari tiga kubah, bagian kubah tertinggi melambangkan keesaan Tuhan. Pada kubah tertinggi ini, terdapat empat lapisan yang masing-masing-masingnya melambangkan empat jenis kedudukan masyarakat dalam satu nagari yaitu khatib, sutan, malin dan pakiah.

Masjid Tuo ditopang oleh empat tiang besar di bagian depan dan empat tiang berukuran lebih kecil dibagian belakangnya. Dari segi adat, empat tiang besar melambangkan Tuanku Nan Barampek yang terdiri dari Imam, Khatib, Qadhi dan Bilal.

Tuanku Imam bertugas memimpin salat lima waktu khususnya Salat Jumat. Tuanku Khatib bertugas memimpin pelaksanaan Sidang Jumat. Tuanku Qadhi bertugas menikahkan warga sesuai Syariat Islam. Sedangkan Tuanku Bilal bertanggung jawab mengumandangkan azan lima waktu khususnya Sidang Jumat.

"Sementara dalam Islam, empat tiang besar ini juga melambangkan empat sahabat Rasul," ujar Dalimi.

Kemudian empat tiang kecil melambangkan empat jenis ninik mamak di Minangkabau. Secara keseluruhan, penyangga masjid yang berjumlah delapan tiang ini melambangkan jumlah suku yang terdapat di Pariangan.

Tidak hanya kubah dan tiangnya, jumlah jendela yang terdapat pada masjid ini juga memiliki artinya sendiri. Enam jendela pada bagian kiri dariarah masuk masjid melambangkan jumlah rukun iman, sedangkan lima jendela pada bagian kanan masjid melambangkan jumlah rukun Islam.

Meski telah direnovasi beberapa kali, uniknya masjid ini tidak dibuat bertingkat seperti kebanyakan masjid. "Tidak boleh dibangun bertingkat karena dapat mengubah sejarah," kata Dalimi.

Sumber : Republika.co.id

Related Posts:

  • Ustaz Fadlan Ajak Warga Fakfak Jaga Masjid Ustaz Fadlan Ajak Warga Fakfak Jaga Masjid 10Berita - Terdapat persoalan besar yang terjadi pada kehidupan umat Islam saat ini. Salah satunya, umat Islam mulai melupakan masjid. Da'i asal Papua, Ustaz Fadlan Garamatan mengat… Read More
  • Madinah, Pusat Dakwah Islam Madinah, Pusat Dakwah Islam 10Berita-JAKARTA -- Keberadaan kondisi alam yang subur, sikap masyarakat yang ramah, dan sebagian warganya yang sudah mengenal ajaran Islam, Rasulullah menjadikan kota ini sebagai tempat untu… Read More
  • Aljazair akan Bangun Masjid Terbesar Ketiga di Dunia Aljazair akan Bangun Masjid Terbesar Ketiga di Dunia 10 Berita-ALJAZAIR–Sebentar lagi, dunia akan menyaksikan sebuah masjid megah berdiri. Masjid yang akan menjadi terbesar ketiga di dunia ini tengah dalam proses pembangunan … Read More
  • Gerakan Shalat Subuh Berjamaah di Papua Diimami Dai CilikGerakan Shalat Subuh Berjamaah di Papua Diimami Dai Cilik 10Berita-FAKFAK–Alfatih Kaffah Nusantara (AFKN) menggelar gerakan Subuh berjamaah di Kabupaten Fakfak, Papua Barat, dengan diimami oleh hafiz cilik dari Pondok Pesantr… Read More
  • Komunitas Muslim Georgia dan Sejarah Panjang OssetiaKomunitas Muslim Georgia dan Sejarah Panjang Ossetia 10Berita;  JAKARTA -- Komunitas Muslim di Georgia tidak bisa dipisahkan dari sejarah panjang Ossetia. Sejarah Ossetia dimulai sejak tahun 1878. Setelah Revolusi … Read More