OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 30 November 2017

Jangan Jadi Muslimah Simalakama!

Jangan Jadi Muslimah Simalakama!



Oleh: Ana Nazahah

Subhanallah, Ukhty uda berjilbab ya, jadi  pangling saya, cantik euy.

Pernah nggak nerima pujian begitu? Langsung deh hati berbunga-bunga, jantung melompat gak karuan, senang karena dipuji ustadzah di pengajian. Ayo ngaku ini pengalaman siapa?

Lain waktu, dapat komentar: amit-amit bayi cecak! Astaghfirullah kamu kenapa? Udah kebalut semuanya, kesurupan apa? Dapat ajaran dari mana ini?

Hadew...baru saja tadi senang dipuji pas pengajian, sekarang jadi sedih.

Si malakama kitanya, serba salah. Mau gak taat tapi berhijab ini perintah Allah. Ingin selalu taat tapi takut dituduh kesurupan. Capek deh.

Belum lagi godaan si ikhwan abal-abal, minta kenalan di medsos modus temenan menjalin ukhuwah. Hei, kamu kudu ekstra waspada ukhty! Jangan dikasih hati tipe ikhwan begini, ntar dia minta jantung tuh.  

Udah sabar aja, tahan aja, sekalipun si ikhwan meradang trus bilang "Songong elo, sok kecakepan, ngaca sana!"

Walaupun sudah gigit gigi, ditahan, istighfar, doi belum paham maka woles dan elus dada saja.

Ingat lagi pesan ustadzah di pengajian bahwa jalan hijrah yang kita tapaki itu penuh onak dan duri. Jadi untuk melaluinya kita harus penuh dengan kemantapan hati dan siap siaga dalam menghadapi cercaan dari saudara yang belum paham.

...Tenang, kita tak perlu jadi Muslimah Si Malakama, merasa semua serba salah. Saat teman-teman menjauhi, saat lingkungan tidak mau mengerti, saat kita disalah-pahami, jangan bersedih!


Kita kudu siap juga jika tiba-tiba dijauhi temen sejawat. Alasan mereka biasanya risih karena dandanan kita ketuaanlah, gak nyambunglah, dikit-dikit agama, dikit-dikit kata ustadzah. Mungkin karena dikit-dikit ya, coba banyak-banyak aja sekalian pasti lebih enak.

Tenang, kita tak perlu jadi Muslimah simalakama, merasa semua serba salah. Saat teman-teman menjauhi, saat lingkungan tidak mau mengerti, saat kita disalah-pahami, jangan bersedih! Karena Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik.

Allah akan memberikan lingkungan baru untukmu ukhtiku, dari majlis ilmu satu ke majlis ilmu lainnya. Allah akan hadirkan teman baru untukmu yang tertatih dan berjalan bersama di jalan hijrah berliku, membersamai langkah kebaikan demi kebaikan.

Lebih penting dari itu semua, Allah membersamaimu melewati jalan sukar ini. Meskipun semua pergi namun Allah selalu di hati. Bukankah itu sudah cukup?

Jadi kuatkan tekadmu ukhty di jalan hijrah ini. masih banyak gunung dan tanjakan yang harus kita lewati, demi meraih janji Rabb dan mimpi-mimpi indah, kelak di surga nanti. Wallahu alam. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google

Sumber: Voa-islam.com